Skip to content

Setiap Gedung Punya Cerita

Blog Sejarah Gedung-Gedung Indonesia

Menu
  • Beranda
  • Kota
    • Jakarta
      • Tangerang
      • Tangerang Selatan
      • Bekasi
    • Bandung
    • Semarang
    • Yogyakarta
    • Surakarta
    • Surabaya
      • Gresik
    • Malang
    • Denpasar
    • Nusa Dua, Bali
    • Banda Aceh
    • Medan
    • Bandar Lampung
    • Batam
    • Samarinda
    • Balikpapan
    • Makassar
    • Biak (Papua)
  • Bangunan & Struktur
    • Dekade
      • 1950an
      • 1960an
      • 1970an
      • 1980an
      • 1990an
      • 2000an
      • 2010an
      • 2020an
    • Fungsi
      • Kantor Niaga
      • Kantor Pemerintah
      • Kantor Bank
      • Kantor Penyiaran
      • Bangunan Diplomatik
      • Hotel
      • Apartemen
      • Mall
      • Ritel
      • Rumah Sakit
      • Pendidikan
      • Gedung Parkir
      • Pemancar
    • Ketinggian
      • <5 lantai
      • 5-11 lantai
      • 12-20 lantai
      • >20 lantai
    • Istimewa
      • Dibongkar
      • Ganti Wajah
      • Generasi Dilan
      • Terbakar
      • Info Singkat
  • Artikel Khas SGPC
  • Cari Gedung dari Buku?
Menu

Tentang “Setiap Gedung Punya Cerita”

“Setiap Gedung Punya Cerita” adalah blog tentang sejarah dan fitur-fitur sebuah bangunan yang dibangun di Indonesia mulai dari era 1960an hingga awal era Reformasi. Blog ini dibuat untuk memperkaya wawasan pada sejarah pembangunan dan arsitektur Indonesia, terutama bangunan tinggi, di era modern yang saat ini kurang mendapatkan apresiasi dan dokumentasi di dunia maya. Jika anda menganggap blog ini “tidak merepresentasikan arsitektur Indonesia”, ingatlah bahwa SGPC mengulas gedung di Indonesia, tidak memilih-milih gedung tersebut adalah rancangan orang Indonesia atau orang luar.

Latar belakang

Blog ini dibuat oleh mimin yang baru lulus dari jurusan Ilmu Komputer salah satu universitas negeri di Indonesia sebagai sarana untuk menampung dokumen sejarah gedung-gedung di Indonesia yang mimin temukan selama berlibur di luar daerah. Ide ini berlangsung sejak lama selama mimin masih jadi anggota Skyscrapercity.

Ada banyak faktor yang mendorong mimin membuat blog ini, yaitu

  1. keprihatinan mimin akan kurangnya konten berkualitas mengenai arsitektur, terutama bangunan tinggi, di negeri sendiri terutama di masa pemerintahan Orde Baru,
  2. kurangnya perhatian masyarakat pada sejarah perkembangan kota di luar retorika sosial-politik dan kebudayaan yang banyak dimuat di media-media massa/blogger sejarah lain (SGPC berfokus ke industri properti dan arsitektur), dan
  3. memecah “dominasi absolut” bangunan era Belanda dalam lini masa sejarah arsitektur dalam negeri

Beberapa faktor tambahan alias faktor pribadi mimin yang melatari pembidanan blog ini, mungkin bagi anda terdengar lucu. Pertama agar sejarah gedung tidak bisa lagi dipatok oleh tahun pemasangan sebuah lift gedung, karena ada kemungkinan tahun pemasangan lift bisa disalahartikan sebagai tahun konstruksi gedung oleh sebagian awam.

Kedua, sebgai pembelajaran bagi fans skyscraper agar menghargai sejarah gedung pencakar langitnya. Amat disayangkan bahwa sebagian fans bangunan pencakar langit alias skyscraper yang sebagiannya adalah para dilanowcy (millennial) masih menganggap lebih menjulang lebih bagus tanpa memahami sejarah perkembangan industri real esat, kebijakan perkotaan dan arsitektur kita.

Target pembaca

Siapa saja boleh baca Setiap Gedung Punya Cerita! Ketahuilah bila penulis blog ini tidak bergelar insinyur melainkan Sarjana Komputer.

SGPC dibuat untuk mendidik dan (semoga) mendorong masyarakat mengapresiasi arsitektur Indonesia di masa lalu, tidak lagi hanya mengapresiasi bangunan besar dan mewah era Orde Lama dan kolonial Belanda.

Beberapa bahasan khusus seperti struktur dan arsitektur bangunan juga dijelaskan sebagai rekam jejak. Dalam kasus tertentu, informasi-informasi yang didapat tersebut menjadi sangat krusial, semisal untuk mengecek keamanan struktur bangunan, penelitian sejarah arsitektur, atau bahkan untuk mengetahui rekam jejak sebuah gedung sebelum anda melangkah lebih jauh untuk menyewa atau memiliki unit di gedung tersebut.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, SGPC mengupayakan tidak banyak menggunakan bahasa arsitektur yang menyimpang dari bahasa sehari-hari.

Konten blog

Seperti yang dijelaskan dari awal, Setiap Gedung Punya Cerita akan membahas sejarah dari awal pra-pembangunan, masa pembangunan, peresmian hingga operasional bangunan. Tidak hanya itu, blog ini memberikan informasi mengenai teknis, arsitektur dan struktur bangunan, melalui data-data yang didapatkan dari sumber cetak maupun elektronik. Anda bisa melihat sumber-sumber yang digunakan oleh blog ini di halaman Tentang Sumber. Tidak semua gedung bisa ditulis dengan lengkap karena berbagai faktor, sehingga informasi tersebut ditampung dibawah tajuk “Tulisan pendek”.

Karena blog ini bersifat evergreen, satu artikel bersifat selamanya dan bisa berubah tergantung nasib gedung yang dibahas tersebut. Jejak sejarah sebuah gedung bisa berubah sewaktu-waktu dengan data baru yang relevan untuk dibahas, baik secara dalam jaringan maupun dari sumber cetak.

Di luar hal-hal mengenai bangunan, SGPC berupaya menulis artikel mengenai kritik arsitektur, sejarah secara umum dan spesifik mengenai gedung-gedung dan industri properti di Indonesia hingga opini mimin SGPC yang ditampung di Tulisan Khas SGPC. Anda mengetahui gedung modern apa saja yang desain arsitekturnya berubah? Anda bisa melihatnya di daftar “Hancur atau teroplas”.

Batasan

Gedung Bank Negara Indonesia
Anda ingin cari sejarah gedung BNI Yogya Kota di blog ini? Wassalam. Foto DBG, CC-BY-SA

Seperti yang disinggung sebelumnya, fokus blog ini ada di profil gedung Indonesia di masa modern. Sehingga tidak semua gedung yang dibangun di Indonesia tercatat oleh blog ini, apalagi bangunan era Belanda, karena bagi blog ini gedung-gedung tersebut sudah sering kali dibahas oleh blog-blog lain dan memiliki perhatian jauh lebih baik dari pelestarian bangunan lainnya di Indonesia.

Villa di Lembang
Rumahnya keren, Indisch. Tapi SGPC akan meloncati ini. Foto oleh DBG, CC-BY-SA

Selain itu, blog ini tidak akan membahas rumah. Sayangnya, banyak hal-hal arsitektur di Indonesia saat ini terlalu berpaku pada arsitektur rumah, dan tidak banyak rumah yang layak dijadikan obyek arsitektur menarik di era skup kerja SGPC, sehingga sudah pasti mimin loncati terlebih dahulu. Atau, bila dimasukkan, akan dijelaskan dalam tulisan petunjuk arsitektur umum.

Kritik dan saran

Jika anda menemukan kelemahan atau kekurangan sumber dari tulisan yang dimuat SGPC, anda bisa menggunakan kolom komentar atau melalui Kontak, dan jangan lupa dukung SGPC agar bisa mendapat lebih banyak sumber melalui Saweria dan Ko-Fi. Bila anda tidak bisa mendukung lewat semua cara tadi, biasakan untuk berbagi konten via media sosial.

Donatur Saweria akan mendapat keistimewaan namanya dipajang di artikel terbaru. Jangan lupa untuk share blog ini, karena blog ini sangat bermanfaat bagi anda yang suka pencakar langit.

Selamat membaca!

Setiap Gedung Punya Cerita

Saweran saat ini untuk Februari 2023:
0/200.000

Kontak SGPC untuk dukungan secara konvensional. Dukungan anda bisa masuk situs SGPC loh…..

Klik disini untuk Saweria


SGPC menyediakan link afiliasi dari Agoda/Booking dotcom sehingga anda bisa booking hotel maupun apartemen yang ditampilkan di blog ini. Dengan booking hotel, anda tak hanya membantu blog ini tetap eksis dengan komisinya, tetapi juga mendukung industri pariwisata di negeri ini dan membantu wisatawan yang kesasar ke blog ini.

  • Like SGPC
  • Ikuti SGPC
  • Punya data? Kirim kesini!

Arsip

Support This Site

If you like what I do please support me on Ko-fi

  • Tentang “Setiap Gedung Punya Cerita”
  • Sumber dan kebijakan nama
  • Glossarium
  • Kebijakan privasi
  • Kontak SGPC

Foto buatan Ronniecoln maupun DBG (mimin SGPC) di bawah lisensi CC-By-SA atau CC-By-ND kecuali disebutkan lain. Foto lainnya dimiliki masing-masing pemegang hak cipta dan pemuatan di SGPC dimaksudkan sebagai ilustrasi (fair use).

Tulisan (C) Setiap Gedung Punya Cerita, dibawah lisensi CC-By-NC-ND 4.0. Dilarang keras menggandakan isi blog tanpa mematuhi ketentuan lisensi yang dicantumkan.