Skip to content

Setiap Gedung Punya Cerita

Blog Sejarah Gedung-Gedung Indonesia

Menu
  • Beranda
  • Kota
    • Jakarta
      • Tangerang
      • Tangerang Selatan
      • Bekasi
    • Bandung
    • Semarang
    • Yogyakarta
    • Surakarta
    • Surabaya
      • Gresik
    • Malang
    • Denpasar
    • Nusa Dua, Bali
    • Banda Aceh
    • Medan
    • Bandar Lampung
    • Batam
    • Samarinda
    • Balikpapan
    • Makassar
    • Biak (Papua)
  • Bangunan & Struktur
    • Dekade
      • 1950an
      • 1960an
      • 1970an
      • 1980an
      • 1990an
      • 2000an
      • 2010an
      • 2020an
    • Fungsi
      • Kantor Niaga
      • Kantor Pemerintah
      • Kantor Bank
      • Kantor Penyiaran
      • Bangunan Diplomatik
      • Hotel
      • Apartemen
      • Mall
      • Ritel
      • Rumah Sakit
      • Pendidikan
      • Gedung Parkir
      • Pemancar
    • Ketinggian
      • <5 lantai
      • 5-11 lantai
      • 12-20 lantai
      • >20 lantai
    • Istimewa
      • Dibongkar
      • Ganti Wajah
      • Generasi Dilan
      • Terbakar
      • Info Singkat
  • Artikel Khas SGPC
  • Cari Gedung dari Buku?
Menu

Rumah Sakit Pertamina Cilacap

Posted on 21 Januari 202323 Januari 2023 by DBG

Last updated on 23 Januari 2023

Cari fotonya agak sulit. Foto oleh Ranto Kinanta di Panoramio (RIP)

Setiap Gedung Punya Cerita kini menjamah kota Cilacap, kota seribu PLTU yang bercahaya, tempat si Hiu Pantai Selatan – PSCS – bermarkas. Ia juga dikenal berkat kilang minyak Pertamina unit pengolahan IV yang berdiri di sudut barat laut Cilacap. Tetapi blog ini tidak akan membahas PLTUnya, kilang minyaknya, atau PSCS. Dalam rangka memperkaya khazanah arsitektur nasional dan sejarah daerah pasca-pameran Dipl. Ing. Arsitek akhir tahun 2022 dan awal 2023, blog ini mempersembahkan Rumah Sakit Pertamina Cilacap, yang kebetulan satu rute ke kandang tim divisi Liga 2 itu.

RS Pertamina Cilacap adalah rumah sakit swasta kelas madya yang dikelola oleh Pertamina Bina Medika (Pertamedika), anak usaha BUMN migas Pertamina. Ia berdiri di lahan seluas 11,04 hektar, yang terdiri dari gedung induk berlantai 5 (tertinggi) berikut podium, gedung generator listrik, 14 rumah bagi staf kedokteran dan 44 rumah non-staf. Semua adalah rancangan Suwondo B. Sutedjo, yang sayangnya kita tak tahu saat gedung ini dirancang ia kerja di firma mana.

Alasan dibangunnya RSPC adalah untuk menyediakan layanan kesehatan berkelas bagi pegawai unit pengolahan PT Pertamina dan status potensial Cilacap sebagai kota pelabuhan samudera di selatan serta memberi keleluasaan secara infrastruktur mengingat kotanya Hiu Pantai Selatan ini agak jauh dari kota lain dengan fasilitas kesehatan memadai. Pembangunannya berlangsung mulai 8 Januari 1975 hingga rampung 7 Februari 1977, menghabiskan kurang lebih 2,49 milyar rupiah (1977)1Versi harian Sinar Harapan yang dikonversi dari nilai USD 6 juta nilai 1977. Biaya konstruksi menurut KOMPAS adalah Rp. 3,78 milyar, sementara menurut Suara Merdeka senilai l/k Rp. 2 milyar. Seluruhnya dalam nilai 1977. Rumah sakit ini diresmikan penggunaannya oleh Direktur Utama PT Pertamina, Ir. Soedarno Martosewojo pada 16 Mei 1977, yang saat itu disebut sebagai rumah sakit yang termegah di Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta dan disebut oleh harian KOMPAS “tampak seperti hotel bertaraf internasional”.

Gedung utama dengan luas lantai 12.026 m22Versi harian BERNAS tidak memasukkan luas lantai gedung generator. Baik Sinar Harapan dan Suara Merdeka melaporkan luas lantai RSPC 13.569 m2, tetapi Suara Merdeka menyebut luas lantai itu sudah termasuk generator yang diasumsikan mencapai 1.543 m2 ini awalnya menyediakan hanya 3 dokter spesialis (bedah, penyakit dalam dan gigi) dan 3 dokter umum. Dengan perkembangan kesehatan dan pendidikan kesehatan Indonesia yang mulai maju, RS Pertamina Cilacap sekarang sudah memiliki 14 dokter spesialis (per website, termasuk 2 spesialis bedah dan 2 spesialis penyakit dalam). Tidak banyak yang berubah dari jumlah kamar yang tersedia, yaitu 75 buah per data Kemenkes bila dibanding pemberitaan Mei 1977.

45 tahun berselang, RS Pertamina Cilacap yang eksteriornya sudah berwarna hijau daun tersebut menerima pemasangan ratusan panel surya di halaman dan atap gedung rancangan Suwondo itu, dalam rangka pemangkasan penggunaan bahan bakar batubara pada instalasi Unit Pengolahan IV Cilacap. Bersama dengan fasilitas UP IV lainnya, panel tersebut diperkirakan menyediakan tenaga sebesar 1,3 MW.


Iklan

Data dan fakta

AlamatJalan Setiabudi No. 1 Ds. Tegalkemulyan, Cilacap Selatan, Kab. Cilacap, Jawa Tengah
ArsitekDipl. Ing. Suwondo B. Sutedjo
Lama pembangunanJanuari 1975 – Februari 1977
Jumlah lantai5 lantai
Biaya pembangunanRp. 2,49 milyar (1977)
Rp. 107 milyar (inflasi 2023)
SignifikasiArsitektur (Gedung rancangan Suwondo B. Sutedjo)

Referensi

  1. “RS Pertamina di Cilacap Berbiaya 6 Juta Dollar.” Sinar Harapan, 23 Mei 1977, hal. 6
  2. “Rumah Sakit Termegah di Jawa Tengah Dibuka di Cilacap.” Suara Merdeka, 21 Mei 1977 hal. 4
  3. “Diresmikan Senin: RS Pertamina Cilacap Miliki 100 Tempat Tidur.” Harian Berita Nasional (Bernas), 14 Mei 1977, hal. 1
  4. kus (1977). “Gedung Utama RS Pertamina di Cilacap.” KOMPAS, 2 September 1976 hal. 8
  5. Halaman resmi RS Pertamina Cilacap, diakses 14 Januari 2023 (arsip)
  6. Biodata RS Pertamina Cilacap di Kementerian Kesehatan, diakses 14 Januari 2023 (arsip)
  7. Maulandy Rizky Bayu Kencana (2021). “Proyek PLTS Pertamina di Kilang Cilacap Serap Tenaga Kerja Lokal 67 Persen.” Liputan 6 SCTV, 28 Juli 2021. Diakses 14 January 2023 (arsip)

Lokasi

1970an, 1977, Cilacap, Gedung Sedang (5-11 lantai), Rumah Sakit

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

Saweran saat ini untuk Februari 2023:
0/200.000

Kontak SGPC untuk dukungan secara konvensional. Dukungan anda bisa masuk situs SGPC loh…..

Klik disini untuk Saweria


SGPC menyediakan link afiliasi dari Agoda/Booking dotcom sehingga anda bisa booking hotel maupun apartemen yang ditampilkan di blog ini. Dengan booking hotel, anda tak hanya membantu blog ini tetap eksis dengan komisinya, tetapi juga mendukung industri pariwisata di negeri ini dan membantu wisatawan yang kesasar ke blog ini.

  • Like SGPC
  • Ikuti SGPC
  • Punya data? Kirim kesini!

Arsip

Support This Site

If you like what I do please support me on Ko-fi

  • Tentang “Setiap Gedung Punya Cerita”
  • Sumber dan kebijakan nama
  • Glossarium
  • Kebijakan privasi
  • Kontak SGPC

Foto buatan Ronniecoln maupun DBG (mimin SGPC) di bawah lisensi CC-By-SA atau CC-By-ND kecuali disebutkan lain. Foto lainnya dimiliki masing-masing pemegang hak cipta dan pemuatan di SGPC dimaksudkan sebagai ilustrasi (fair use).

Tulisan (C) Setiap Gedung Punya Cerita, dibawah lisensi CC-By-NC-ND 4.0. Dilarang keras menggandakan isi blog tanpa mematuhi ketentuan lisensi yang dicantumkan.