Skip to content

Setiap Gedung Punya Cerita

Blog Sejarah Gedung-Gedung Indonesia

Menu
  • Beranda
  • Kota
    • Jakarta
      • Tangerang
      • Tangerang Selatan
      • Bekasi
    • Bandung
    • Semarang
    • Yogyakarta
    • Surakarta
    • Surabaya
      • Gresik
    • Malang
    • Denpasar
    • Nusa Dua, Bali
    • Banda Aceh
    • Medan
    • Bandar Lampung
    • Batam
    • Samarinda
    • Balikpapan
    • Makassar
    • Biak (Papua)
  • Bangunan & Struktur
    • Dekade
      • 1950an
      • 1960an
      • 1970an
      • 1980an
      • 1990an
      • 2000an
      • 2010an
      • 2020an
    • Fungsi
      • Kantor Niaga
      • Kantor Pemerintah
      • Kantor Bank
      • Kantor Penyiaran
      • Bangunan Diplomatik
      • Hotel
      • Apartemen
      • Mall
      • Ritel
      • Rumah Sakit
      • Pendidikan
      • Gedung Parkir
      • Pemancar
    • Ketinggian
      • <5 lantai
      • 5-11 lantai
      • 12-20 lantai
      • >20 lantai
    • Istimewa
      • Dibongkar
      • Ganti Wajah
      • Generasi Dilan
      • Terbakar
      • Info Singkat
  • Artikel Khas SGPC
  • Cari Gedung dari Buku?
Menu

Sequis Tower

Posted on 23 September 202223 September 2022 by DBG
Menara Sequis
Sequis Tower. Foto oleh mimin SGPC, CC-BY-ND 2.0

Menara Sequis. Atau di papan nama dan brosur – alias nama resminya – pakai nama Inggris. Sequis Tower. Gedung ini merupakan salah satu bangunan tinggi di ibukota dengan tinggi 206 meter, dan menaungi 40 lantai ruang perkantoran seluas 87 ribu meter persegi, serta 6 lantai bawah tanah buat menampung 1.300 kendaraan roda empat.

Gedung ini terkenal karena beberapa faktor, prestise nama internasional Kohn Pedersen Fox (perancang lokalnya, Wiratman & Associates, tidak pernah disebut), pemakaian lapis kaca agar terlihat ramah lingkungan sehingga menerima gelar Platinum dari LEED (singkatannya nanti disebut di artikel ini) dan tinggi, sehingga disenangi media massa, netizen Tanah Air dan penghuni gedung.

Perluasan Sequis Centre

Sequis Tower berdiri di belakang Sequis Centre, sebuah gedung yang secara arsitektur punya nama karena kaidah saklek arsitektur Indonesia dan secara informal dianggap sebagai cagar budaya. Di lahan calon Sequis Tower, terbentang lapangan parkir untuk gedung rancangan Intaren Bangkok dan PT. International Design Consultant itu. Sejak pertengahan 2000an gedung tersebut dikelola oleh Farpoint Realty, anak usaha real estat milik Grup Gunung Sewu.


Iklan

Proyek konstruksi Sequis Centre dimulai pada tanggal 10 Desember 2013, melalui upacara pencangkulan tanah pertama (groundbreaking). Pihak pengembang berharap bisa menutup atap konstruksi gedungnya pada kuartal keempat 2016, dan penghuni perkantoran menghuni gedung itu mulai pertengahan 2017.

Tetapi, konstruksi berjalan terlambat. Pembangunan yang dikerjakan bersama oleh Turner Construction dan Total Bangun Persada baru tutup atap dalam upacara tanggal 8 Mei 2017. Dalam kesempatan itu, pihak Farpoint membeberkan informasi bahwa perusahaan-perusahaan dalam maupun luar negeri menandatangani komitmen penyewaan, mengisi 40 persen dari keseluruhan ruang lantai.

Pemasangan kaca curtain wall terus berlanjut, tetapi di panggung real estat, gedung ini mulai perlahan mengisi lemari pialanya bak Real Madrid. Pertama adalah penghargaan di ajang MIPIM Award 2013, disusul dengan kategori Best Office Architectural Design dalam ajang Indonesia Property Awards 2015, selanjutnya Best Green Development Award 2017 dalam ajang The PropertyGuru Asia Property Awards 2017 dan dalam ajang Indonesia Property Awards 2017, merangkul dua kategori dengan status pemenang, dan satu kategori pujian (hampir treble). Kebanyakan berkaitan dengan konsep arsitektur hijaunya.

Proyek senilai 2,5 triliun rupiah tersebut merampungkan konstruksinya pada akhir tahun 2018, di saat bersamaan mengisi kembali lemari pialanya dengan penghargaan dari The International Architecture Awards; pada tahun 2019, perusahaan berbondong-bondong memulai kegiatan usahanya disini; semisal Asuransi Jiwa Sequis, pemegang nama gedung ini, yang mulai berkantor pusat sejak bulan Mei tahun tersebut. Tiga tahun operasional gedung berjalan, di tahun 2022, Sequis Tower meraih mengoleksi penghargaan baru, yaitu kategori Best Tall Office Building dari Dewan Bangunan Tinggi dan Hunian Perkotaan (Council for Tall Buildings and Urban Habitat).


Iklan

Bintang bangunan hijau

Diantara banyak gedung yang memegang gelar hijau dari beberapa organisasi (semacam Building & Construction Authority alias Dewan Bangunan dan Konstruksi Singapura, Majelis Bangunan Hijau Indonesia dan U.S. Green Building Council alias Majelis Bangunan Hijau AS) di bumi Zamrud Khatulistiwa, Sequis Tower adalah mahkotanya alias sebuah magnum opus. Ia dirancang oleh Kohn Pedersen Fox (perancang gedung tetangga Graha CIMB Niaga dan The Energy, disingkat KPF) bersama dengan bagian arsitektur Wiratman & Associates. Sementara sturkturnya dilakukan bersama-sama antara Thornton Tomasetti bersama dengan Gistama Intisemesta.

Secara desain arsitektur, agaknya KPF sudah paham betul konteks sosbud (sosial dan budaya) Jakarta saat merancang gedung ini, berbekal pengalaman merancang tetangga yang sekarang dianggap cebol buat standar Jakselan itu. Sebagai jawaban atas maraknya bangunan berlapis kaca yang membosankan, tetapi tetap “ramah lingkungan” di metropolitan, maka diambillah konsep pohon beringin, yang dikatakannya “tumbuh secara organik sebagai sekumpulan elemen yang halus, memuncak pada menara yang kaya bayangan dan detail.” Sulit diartikan ke dalam bahasa sehari-hari, karena bentuk gedungnya tak selebar pohon beringin. Mungkin podiumnya iya, mirip akar pohon beringin.

Bentuk gedungnya menggabungkan empat kotak yang berbeda, lebar di lantai bawah, mengerucut di lantai tertentu dan menjadi tetap di beberapa lantai teratas. Per elemen kotaknya memiliki jumlah lantai yang berbeda-beda, sehingga, kata pihak KPF di ArchDaily “sesuai dengan semangat suasana di Jakarta, berevolusi secara alamiah.” Desain seperti itu juga menguntungkan secara struktur, termasuk menyangkut gempa bumi. Dengan membenamkan parkir, Sequis Tower punya banyak ruangan buat fasilitas umum seperti restoran, taman dan trotoar yang terhubung ke beberapa tetangga lain di sekitar SCBD/KNTS.

Soal eksteriornya, masih terkesan sama saja dengan gedung-gedung lain yang sarat kaca berlapis ganda alias double glazing yang membuat Silabanista melunjak. Namun, seperti halnya gedung lainnya atau tetangganya, ada elemen sirip yang dipasang di kaca sebagai tabir surya dan pemakaian bahan-bahan olah ulang membuat Sequis Tower ramah lingkungan. Untuk mewujudkan citra ramah lingkungan gedung ini Farpoint merekrut Beca Carter sekaligus mengurus instalasi listriknya. Upaya inilah yang membuat gedung ini menerima gelar platinum Leadership in Energy and Environmental Design (LEED, Pemimpin Desain Lingkungan dan Enersi) dari Majelis Bangunan Hijau AS.


Iklan

Data dan fakta

AlamatJalan Jenderal Sudirman Kav. 71 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jakarta
ArsitekKohn Pedersen Fox (arsitektur)
Wiratman & Associates (architect of record)
Thornton Tomasetti (struktur)
PT Gistama Intisemesta (struktur)
PemborongTotal Bangun Persada – Turner Construction J.O.
Lama pembangunanDesember 2018 – Mei 2019
Tinggi gedung (CTBUH)206 meter
Jumlah lantai40 lantai
6 basement
Biaya pembangunanRp. 2,5 triliun (2017)
Rp. 2,9 triliun (inflasi 2022)
SignifikasiArsitektur (pemenang banyak penghargaan arsitektur, LEED Platinum)

Referensi

  1. Meutia Febrina Anugrah (2013). “Sequis Tower di SCBD habiskan Rp 1,3 triliun.” Okezone, 10 Desember 2013. Diakses 26 Agustus 2022 (arsip)
  2. “Sequis Tower SCBD Mulai Dibangun.” Rumahku.com, 10 Desember 2013. Diakses 26 Agustus 2022 (arsip)
  3. Oktaviano DB Hana (2013). “Farpoint Prima Mulai Bangun Sequis Tower.” Bisniscom, 10 Desember 2013. Diakses 26 Agustus 2022 (arsip)
  4. Yudis (2017). “Gedung Hijau Sequis Tower Beroperasi Juni 2018.” Housingestate.id, 25 Februari 2017. Diakses 26 Agustus 2022 (arsip)
  5. Dina Mirayanti Hutauruk (2017). “Farpoint raih komitmen sewa Sequis Tower 40%.” KONTAN, 8 Mei 2017. Diakses 26 Agustus 2022 (arsip)
  6. Danang Sugianto (2017). “Punya 39 Lantai, Sequis Tower di SCBD Telan Rp. 2,5 Triliun.” Detikcom, 29 Maret 2017. Diakses 26 Agustus 2022 (arsip)
  7. Dani Prabowo (2017). “Sequis Tower Raih Penghargaan Best Green Development Asia.” KOMPAScom, 16 Desember 2017. Diakses 26 Agustus 2022 (Arsip)
  8. Ilyas Istianur Praditya (2017). “Simak Pemenang PropertyGuru Indonesia Property Awards 2017.” Liputan 6 SCTV, 13 Oktober 2017. Diakses 26 Agustus 2022 (arsip)
  9. Press release (2018). “Sequis Tower: Facade Podium Reached 95%” (Eksterior podium Sequis Tower mencapai 95%). Farpoint. Diakses 26 Agustus 2022 (arsip)
  10. Halaman resmi Turner Construction, diakses 26 Agustus 2022 (arsip)
  11. Arsip halaman resmi Total Bangun Persada, diarsip 10 Februari 2019
  12. Press release (2018). “Sequis Tower dari Indonesia Meraih Penghargaan The International Architecture Awards 2018”. Farpoint. Diakses 26 Agustus 2022 (arsip)
  13. “Mengenal Sejarah Sequis Life Berkantor di Sequis Tower“. Asuransi Sequis Life, 8 September 2021. Diakses 26 Agustus 2022 (arsip)
  14. “Sequis Tower“. Construction+ Asia, 10 Juli 2017. Diakses 26 Agustus 2022 (arsip)
  15. Karissa Rosenfield (2018). “Sequis Centre Tower/KPF.” ArchDaily, 31 Desember 2013. Diakses 26 Agustus 2022 (arsip)

Lokasi

2010an, 2019, Gedung Pencakar Langit (>20 lantai), Jakarta, Kantor Niaga
Iklan

Saweran saat ini untuk Februari 2023:
0/200.000

Kontak SGPC untuk dukungan secara konvensional. Dukungan anda bisa masuk situs SGPC loh…..

Klik disini untuk Saweria


SGPC menyediakan link afiliasi dari Agoda/Booking dotcom sehingga anda bisa booking hotel maupun apartemen yang ditampilkan di blog ini. Dengan booking hotel, anda tak hanya membantu blog ini tetap eksis dengan komisinya, tetapi juga mendukung industri pariwisata di negeri ini dan membantu wisatawan yang kesasar ke blog ini.

  • Like SGPC
  • Ikuti SGPC
  • Punya data? Kirim kesini!

Arsip

Support This Site

If you like what I do please support me on Ko-fi

  • Tentang “Setiap Gedung Punya Cerita”
  • Sumber dan kebijakan nama
  • Glossarium
  • Kebijakan privasi
  • Kontak SGPC

Foto buatan Ronniecoln maupun DBG (mimin SGPC) di bawah lisensi CC-By-SA atau CC-By-ND kecuali disebutkan lain. Foto lainnya dimiliki masing-masing pemegang hak cipta dan pemuatan di SGPC dimaksudkan sebagai ilustrasi (fair use).

Tulisan (C) Setiap Gedung Punya Cerita, dibawah lisensi CC-By-NC-ND 4.0. Dilarang keras menggandakan isi blog tanpa mematuhi ketentuan lisensi yang dicantumkan.

Jika anda melanjutkan membrowsing SGPC, berarti anda setuju dengan cookies. Baca kebijakanSiap min!