Skip to content

Setiap Gedung Punya Cerita

Blog Sejarah Gedung-Gedung Indonesia

Menu
  • Beranda
  • Kota
    • Jakarta
      • Tangerang
      • Tangerang Selatan
      • Bekasi
    • Bandung
    • Semarang
    • Yogyakarta
    • Surakarta
    • Surabaya
      • Gresik
    • Malang
    • Denpasar
    • Nusa Dua, Bali
    • Banda Aceh
    • Medan
    • Bandar Lampung
    • Batam
    • Samarinda
    • Balikpapan
    • Makassar
    • Biak (Papua)
  • Bangunan & Struktur
    • Dekade
      • 1950an
      • 1960an
      • 1970an
      • 1980an
      • 1990an
      • 2000an
      • 2010an
      • 2020an
    • Fungsi
      • Kantor Niaga
      • Kantor Pemerintah
      • Kantor Bank
      • Kantor Penyiaran
      • Bangunan Diplomatik
      • Hotel
      • Apartemen
      • Mall
      • Ritel
      • Rumah Sakit
      • Pendidikan
      • Gedung Parkir
      • Pemancar
    • Ketinggian
      • <5 lantai
      • 5-11 lantai
      • 12-20 lantai
      • >20 lantai
    • Istimewa
      • Dibongkar
      • Ganti Wajah
      • Generasi Dilan
      • Terbakar
      • Info Singkat
  • Artikel Khas SGPC
  • Cari Gedung dari Buku?
Menu

Tulisan Pendek Tentang Gedung I: Smailing, Wisma Alia, dan Hero

Posted on 9 Mei 202227 Mei 2022 by DBG

Last updated on 27 Mei 2022

Setiap Gedung Punya Cerita berubah pikiran lagi. Mulai hari ini, semua gedung-gedung yang merupakan tulisan pendek akan ditampung dalam satu artikel berdasarkan kota dan/atau subyeknya (bisa berupa merk supermarket dan kantor bank).

Seri pertama dari serial Tulisan Pendek Tentang Gedung akan membahas empat gedung di wilayah Jabodetabek: Tiga di Jakarta, satu di Tangerang; dua supermarket dan dua perkantoran. Lokasinya acak, sehingga mimin sarankan untuk melihat peta untuk gedung-gedung yang dimaksud di halaman depan.


Iklan

Gedung Smailing Tour, Gambir, Jakarta

Acset dan Smailing Tour
Gedung Smailing Tour dan ACSET. Gedung dikiri telah teridentifikasi sejarahnya. Foto oleh mimin SGPC, CC-BY-ND 2.0

Gedung berlantai lima ini terlihat tidak spesial dan dianggap tidak memiliki nilai sejarah. Namun, gedung tanpa identitas arsitek dan kontraktor tersebut, berdiri di atas bekas kantor Kedutaan Besar Inggris dan Standard-Vacuum. Pembangunan gedung ini dilakukan sebagai bagian dari perbaikan kualitas pelayanan dan juga citra dari penghuni gedungnya, Smailing Tour.

Sebelumnya agen jasa perjalanan dan wisata Smailing berkantor di Jalan Hayam Wuruk 2B-2C, yang kini sudah ditempati usaha lain. Pembangunan gedung di Jalan Majapahit dengan luas lantai kasar 2.700 m2 selesai dan diresmikan pemakaiannya saat HUT ke-17 Smailing Tour pada minggu kedua Juli 1993 (12-16 Juli 1993), serta merogoh kocek perusahaan sebesar 6 milyar rupiah (1993, setara Rp. 60 milyar nilai 2022).

Wisma Alia, Gambir, Jakarta

Alia
Foto oleh mimin SGPC, CC-BY-SA 2.0

Selanjutnya adalah gedung kantor bernama Wisma Alia yang berdiri sendiri karena dipisahkan oleh rel kereta api dan Jalan Ridwan Rais. Gedung berbentuk kotak, yang didominasi oleh kaca berlapis biru dan aluminium berwarna putih itu saat ini merupakan kantor dari beberapa perusahaan swasta, paling menonjol perusahaan pipa Rucika, kontraktor beton Dusaspun dan Telkomsel.

Dirancang oleh tim arsitek Airmas Asri untuk arsitektur beserta Wiratman & Associates untuk struktur dan dibangun oleh Murinda Iron Steel, proyek yang didanai oleh Bank Susila Bhakti ini berlangsung mulai April 1991 hingga selesai seluruhnya sekitar 1992 andai rencana penyelesaian April 1992 bisa sesuai jadwal yang ditetapkan.

Wisma Alia memiliki 7 lantai dengan luas lantai kasarnya sekitar 7.000 m2. Awalnya, gedung ini dimiliki oleh Tigamas Group, namun karena krisis keuangan di konglomerasi milik Subagio Wirjoatmodjo itu, akhirnya (mungkin) dilepas juga.


Iklan

Supermarket Hero

Grup Hero adalah perusahaan yang bergerak di bidang ritel, seperti supermarket, hypermarket (Hero), apotik (Guardian) dan toko perabotan rumah tangga (IKEA) bentukan M.S. Kurnia sejak 1971. Walaupun Hero sudah memulai operasionalnya sejak 23 Agustus 1971 di Blok M, namun supermarket tersebut baru memperlihatkan pertumbuhannya yang fenomenal sejak akhir 1980an dan paruh dasawarsa 1990an sebelum krisis moneter 1998 menerjang tanah air.

Dalam pembahasan di SGPC ini, mimin akan bahas dua lokasi Hero Supermarket yang datanya mimin dapatkan dari beberapa sumber yang tak akan asing lagi buat anda pembaca setia SGPC.

Hypermart Kreo – Jalan Ciledug Raya (Kreo), Tangerang, Banten (Hero/Giant 1991-2021)

Supermarket Hero di Kreo, Tangerang, Banten. Sekarang Hypermart Kreo. Foto di Jakarta tempo dulu, Tangerang tempo dulu, 1990an
Superstore Hero di Kreo setelah hampir jadi, 1991. Foto oleh Teguh S. Djamal/Prospek.

Pada bulan Desember 1990, Hero mulai membangun outletnya di Jalan Ciledug Raya alias Kreo, Tangerang, Jawa Barat (sekarang Banten) di lahan seluas 1 hektar (10.000 m2). Outlet tersebut merupakan sebuah konsep baru yaitu superstore, yang menyatukan semua kebutuhan pembeli dalam satu tempat. Seperti halnya tempat belanja yang “tidak bernilai sejarah”, tanpa identitas arsitek dan pemborong, outlet Ciledug Raya selesai dibangun pada Sepetmber 1991 dan mulai operasional sebulan kemudian, sekitar 24 Oktober 1991 menurut laporan majalah Warta Ekonomi, bila tanggal tersebut sesuai jadwal.

Hero di Jalan Ciledug Raya memiliki dua lantai, pertama untuk bagian sembako, termasuk ruang seluas 800 m2 untuk tempat makan dan lantai keduanya untuk kebutuhan alat tulis, aksesoris kendaraan bermotor, pusat rekreasi dan bahkan sewa palwa Betamax/VHS. Sayangnya, Hero di Kreo dibakar massa dalam kerusuhan 13 Mei 1998, dan baru dibuka lagi setelah renovasi pada 9 Juni 2000. Di awal tahun 2000an, Hero Ciledug diperluas.

Kondisi per 2021. Foto oleh Google Street View.

Dalam perjalanannya, Hero beralih fungsi menjadi Giant dan selanjutnya Giant Ekstra; dalam rangka fokus ulang usaha Grup Hero, sejak Mei 2021 Giant Kreo ditutup setelah hampir 30 tahun beroperasi dibawah Grup Hero. Kini, gedung sudah ditempati oleh Hypermart milik Grup Matahari. Saat ini, alokasi lantainya terbalik, dimana hypermart/supermarketnya ada di lantai 2; lantai 1 diperuntukkan sebagai ruang ritel sewaan yang ditempati oleh beberapa tenant ternama semisal Pizza Hut.

Superindo Citra Garden (Hero/Giant 1993-2014?)

Superindo kini menempati salah satu eks gerai Hero ini. Foto oleh Google Street View.

Ekspansi besar-besaran Hero tidak berakhir sampai di Kreo saja. Per 1992, Hero sudah membuka sekitar 47 outlet di seluruh Indonesia, mayoritasnya di Jakarta. Bulan Mei tahun tersebut, raksasa supermarket Indonesia pimpinan Ipung Kurnia meneken kesepakatan dengan Ciputra untuk membeli lahan seluas 4.000 meter persegi di Citra Garden. Rencana Hero membuka gerai di Citra Garden sudah dirintis sejak 1986.

Pembangunan Hero Citra Garden yang hendaknya dimulai dari sekitar tahun 1992 hingga 1993, sebenarnya baru terealisasi di tahun 1996. Gedung berlantai dua tersebut ditempati Hero, dan penggantinya dari Malaysia, diwaralabakan ke Grup Hero, Giant, hingga akhirnya keluar sekitar 2014 atau 2015 (data Google Street View). Saat ini bekas Hero Citra Garden masih merupakan ruang ritel, digunakan utamanya oleh Superindo.

Referensi

  1. Nurhajati Kurnia; Wong Tung To (2003). “Perintis Ritel Modern Indonesia: Memoar Pendiri Grup Hero.” Jakarta: Yayasan Kurnia Jakarta. Halaman 118-119
  2. “Gedung Baru Smailing Tour.” Warta Ekonomi, 19 Juli 1993, hal. 74
  3. Saptiwi Djati Retnowati (1991). “Multi Kedoya Barat Office.” Majalah Konstruksi No. 161, September 1991, hal. 40
  4. Tim redaksi Prospek (1993). “Hari-hari Kelabu Subagio Wirjoatmodjo”. Majalah Prospek, 13 November 1993, hal. 16-18.
  5. M. Taufiqrohman; Nukman Lufi; Robinson Pangaribuan (1993). “Mengapa ke Properti, Bagio?”. Majalah Prospek, 13 November 1993, hal. 22-23.
  6. Ahmad Jauhari; M. Tohir Effendi; Didi Jamaludin et. al. (1991). “Ekspansi Pasar Swalayan.” Warta Ekonomi, 23 September 1991, hal. 22-26
  7. Sujatmaka (1991). “Hero Masuk Kreo.” Majalah SWAsembada No. 7/VII, Oktober 1991, hal. 129-130
  8. Robinson Pangaribuan (1991). “Cukup Hanya Satu Atap.” Majalah Prospek, 14 September 1991, hal. 33
  9. Helmi Shelmi (2021). “10 Potret Gerai Giant di Hari-Hari Terakhirnya di Indonesia.” IDN Times, 24 Juli 2021, diakses 9 Mei 2022 (arsip)
  10. “Hero Masuk Citra Garden.” Warta Ekonomi, 11 Mei 1992, hal. 57
  11. Hanny Aruman (1992). “Hero di Citra Garden.” Majalah SWAsembada No. 3/IX, Juni 1992, hal. 124-125

Peta

1990an, 1991, 1992, 1993, 1996, Gedung rendah (All Undergrond-4 lantai), Gedung Sedang (5-11 lantai), Generasi Dilan (GEDIL), Jakarta, Kantor Niaga, Ritel, Tangerang, Tulisan Pendek Tentang Gedung

Iklan
Iklan

Saweran saat ini untuk Februari 2023:
0/200.000

Kontak SGPC untuk dukungan secara konvensional. Dukungan anda bisa masuk situs SGPC loh…..

Klik disini untuk Saweria


SGPC menyediakan link afiliasi dari Agoda/Booking dotcom sehingga anda bisa booking hotel maupun apartemen yang ditampilkan di blog ini. Dengan booking hotel, anda tak hanya membantu blog ini tetap eksis dengan komisinya, tetapi juga mendukung industri pariwisata di negeri ini dan membantu wisatawan yang kesasar ke blog ini.

  • Like SGPC
  • Ikuti SGPC
  • Punya data? Kirim kesini!

Arsip

Support This Site

If you like what I do please support me on Ko-fi

  • Tentang “Setiap Gedung Punya Cerita”
  • Sumber dan kebijakan nama
  • Glossarium
  • Kebijakan privasi
  • Kontak SGPC

Foto buatan Ronniecoln maupun DBG (mimin SGPC) di bawah lisensi CC-By-SA atau CC-By-ND kecuali disebutkan lain. Foto lainnya dimiliki masing-masing pemegang hak cipta dan pemuatan di SGPC dimaksudkan sebagai ilustrasi (fair use).

Tulisan (C) Setiap Gedung Punya Cerita, dibawah lisensi CC-By-NC-ND 4.0. Dilarang keras menggandakan isi blog tanpa mematuhi ketentuan lisensi yang dicantumkan.

Jika anda melanjutkan membrowsing SGPC, berarti anda setuju dengan cookies. Baca kebijakanSiap min!