Last updated on 2 April 2023

Mimin SGPC kembali menulis pusat perbelanjaan biasa di Jakarta. Sekarang, giliran Plaza Kalibata yang berada di dekat Stasiun Duren Kalibata.
Mal tersebut berlantai empat dan satu basement, dimiliki oleh Daniland melalui PT Tribandhawa Binathara, sebagai satu-satunya pusat belanja milik perusahaan ini. Daniland mendapatkan lahan seluas 65 ribu meter persegi untuk Plaza Kalibata dari perusahaan sepatu Bata pada tahun 1987.
Dirancang oleh tim arsitek Desigras bersama dengan Yongky & Rekan, dibantu oleh Indoprodev Persada untuk pelaksanaan proyek dan pemasarannya, Plaza Kalibata dibangun oleh Duta Graha Indah mulai akhir 1989 hingga selesai dibangun pada Mei 1991 dan operasional penuhnya pada Agustus 1991. Pembangunan pusat perbelanjaan yang dahulu bernama Kalibata Mall ini dilandasi oleh kepadatan di Blok M sehingga pengembang merasa perlu membangun pusat belanja di Kalibata.
Tahap pertama pembangunan Plaza Kalibata memiliki luas lantai total sekitar 18 ribu meter persegi, dan menonjolkan konsep ruang ruangan karena lokasinya saat itu yang merupakan wilayah resapan air, sehingga taman, plaza dan ruangan parkir mendapat porsi yang besar, sehingga konsep yang diterapkan menjadi konsep bazaar yang juga mengakomodasi pedagang informal. Gedungnya sendiri terbagi menjadi tiga yaitu “supermall”, “superstore” dan rukan, kedua terakhir (superstore dan rukan) dibuat seolah-olah menyatu sebagai satu kesatuan. Tenant awal pengisi Kalibata Mall adalah Hero Supermarket, Cahaya Department Store dan Kalibata 21. Proyek tahap pertama menghabiskan 11 milyar rupiah nilai 1991
Dalam perkembangan terkini, hanya bagian rukan yang memiliki penampilan orisinal seperti saat dibangun. Bagian lain seperti taman, plaza dan parkiran digusur untuk dibangun perluasan pusat belanja Kalibata Mall pada 2006, menjadikan luas lantai bersihnya 28 ribu (kotornya 38 ribu, atau bertambah 20 ribu) meter persegi. Pembangunannya diserahkan ke Multikon Adhitama Konstruksi. Perluasan kedua, senilai 45 milyar rupiah (2013), dilakukan pada tahun 2011 hingga 2013, menambah ruang pertokoan menjadi 32 ribu m2.
Per tahun 2023, tenant besar yang beroperasi di pusat perbelanjaan ini adalah Matahari, Electronic City, Mr. DIY, Selma Furniture (mulai April 2022), bioskop XXI, toko buku Gramedia dan terdapat sebuah karaoke dan ponsel. Sebelumnya, Giant Ekspres sebelum berhenti beroperasi pada 2021, menempati ruangan toko di Plaza Kalibata.
Data dan fakta
Nama lama | Kalibata Mall |
Alamat | Jalan Raya Kalibata Pancoran, Jakarta Selatan, Jakarta |
Arsitek (tahap 1) | PT Desigras (arsitektur dan struktur) Yongky & Rekan (arsitektur) |
Pemborong (tahap 1) | Duta Graha Indah |
Pemborong (tahap 2) | Multikon Adhitama Konstruksi |
Lama pembangunan (tahap 1) | 1989 – Mei 1991 |
Selesai dibangun (tahap 2) | 2006 |
Lama pembangunan (tahap 3) | 2011 – 2013 |
Jumlah lantai | 4 lantai 1 basement |
Biaya pembangunan (tahap 1) | Rp. 11 milyar (1991) Rp. 129,8 milyar (inflasi 2021) |
Biaya pembangunan (tahap 3) | Rp. 45 milyar (2013) Rp. 62,4 milyar (inflasi 2021) |
Referensi
- Dwi Ratih (1991). “Kalibata Mall: Muncul dengan suasana Bazaar dan informal.” Majalah Konstruksi No.160, Agustus 1991, hal. 38-40
- Halaman resmi Multikon Adhitama Konstruksi, diarsip 10 April 2011
- Yuni Astutik (2013). “Wajah Baru, Plaza Kalibata Naikkan Sewa Retail 200%.” Okezone, 15 Mei 2013. Diakses 16 Oktober 2021 (arsip)
- Fatia Qanitat (2013). “Plaza Kalibata Tambah Luasan 7.000 m2.” Bisnis Indonesia, 15 Mei 2013. Diakses 16 Oktober 2021 (arsip)
- Bambang Supriyanto (2013). “Pusat Perbelanjaan: Hanya Punya Kalibata Mall, Daniland Group Siapkan Ekspansi.” Bisnis Indonesia, 15 Mei 2013. Diakses 16 Oktober 2021 (arsip)
- Halaman tenant Plaza Kalibata, diakses 16 Oktober 2021 (arsip)
- Radityo DM Ibrahim (1992). “Intai: Sepatu Bata Bakal Pindah Markas.” Majalah SWA No. 4/VIII, Juli 1992, hal. 115
- Instagram resmi Selma Furniture Indonesia, diakses 2 April 2023