Last updated on 24 Oktober 2022
Hotel Inna Putri, sekarang bernama Merusaka Nusa Dua (dan untuk keperluan fokus tulisan menggunakan nama lama/nama arsitektural), adalah hotel mewah yang menjadi bagian dari kawasan Bali Tourism Development Corporation di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali. Hotel yang dimiliki oleh PT Hotel Indonesia Natour tersebut adalah yang kedua di BTDC dan memiliki sejarah panjang sejak awal 1980an.

Foto oleh Majalah Konstruksi
Sejarah
Inna Putri (1982-2012)
Pembangunan Inna Putri Bali dimulai di bulan Desember 1982, melalui kontrak selama 30 tahun, dalam rangka lanjutan pengembangan kawasan BTDC Nusa Dua. Dibangun oleh Jaya Konstruksi dan dirancang oleh Perentjana Djaja (perusahaan ini tidak ada kaitan afiliasi dengan kelompok Jaya, berkontribusi pada mispersepsi), hotel seluas 10,9 hektar dengan 392 kamar ini selesai dibangun di akhir tahun 1985 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 2 Desember 1985, bersamaan dengan peresmian Melia Nusa Dua. Pembangunan Hotel Inna Putri menghabiskan biaya keseluruhan Rp. 31,7 milyar nilai 1985.
Saat berdiri sebagai Hotel Inna Putri, hotel ini memiliki keunikan yaitu penerapan sistem banjar pakraman bagi para karyawan hotel dan beberapa tamu yang berminat mengikuti kegiatan kebudayaan yang diadakan banjar Hotel Inna Putri. Penerapan tersebut menjadi alasan dibalik keberadaan balai banjar di Inna Putri versi Perentjana Djaja. Sepanjang sejarah dan masa jayanya, Hotel Inna Putri menjadi hotel pilihan para wisatawan dari Eropa terutama Jerman.
Hotel Inna Putri Bali versi Perentjana Djaja ini bertahan selama 27 tahun. Walau sempat diisukan akan dijual, Inna Putri Bali masih dikelola dan dimiliki oleh PT Hotel Indonesia Natour. Tetapi, seiring waktu dan menjadi efek langsung dari krisis moneter 1998, kemolekan Inna Putri Bali mulai memudar dengan penurunan keadaan fasilitas fisik maupun nonfisik hotel. Hal ini baru terekspos saat Menteri BUMN saat itu Dahlan Iskan melakukan kunjungan ke Nusa Dua pada penutup tahun 2011.
Inaya Putri Bali/Merusaka (2012-sekarang)
Kunjungan dan keputusan Dahlan, cepat atau lambat, menjadi lonceng kematian bagi Inna Putri Bali versi Perentjana Djaja. Hotel Indonesia Natour menutup sementara Inna Putri Bali mulai 1 April 2012, dan gedung lamanya dibongkar untuk dibangun hotel baru yang bernama Inaya Putri Bali, awalnya direncanakan disiapkan untuk pertemuan APEC 2013.
Dirancang oleh Ridwan Kamil (sekarang Gubernur Jawa Barat merangkap de facto arsitek) dari Urbane Indonesia, pembangunan format baru hotel tersebut dilaksanakan oleh Waskita Karya, yang selesai keseluruhannya di tahun 2015, menghabiskan sekitar Rp. 548 milyar. Untuk informasi arsitektur silahkan lihat subbagian “Arsitektur”.
Nama “Inaya” bertahan selama enam tahun. Mulai 8 April 2021, Inaya Putri Bali berganti nama menjadi Merusaka, yang diambil dari nama nirwana pertama dari kebudayaan Bali.
Arsitektur dan profil hotel
Inna Putri Bali (Perentjana Djaja)

Foto oleh Majalah Konstruksi

Foto oleh Majalah Konstruksi

Foto oleh Majalah Konstruksi

Foto oleh Majalah Konstruksi
Gedung awal Inna Putri Bali dirancang oleh tim arsitek Perentjana Djaja yang dikepalai oleh Ir. Anton Suhardiyanto. Seperti halnya bangunan-bangunan yang dibangun di Bali, kebijakan Perda Provinsi Bali dan juga peraturan internal BTDC (yang berasal dari Perda itu sendiri) membatasi tinggi semua bangunan di Nusa Dua, secara langsung menjadikan hotel dengan luas lantai 24.547 meter persegi ini berformat resort.
Bentuk gedung Inna Putri Bali membentuk undakan yang mengadaptasi bentuk persawahan terasering yang menjadi ciri khas pertanian di Pulau Dewata. Tata kamarnya dibuat diputar 45 derajat untuk mendapatkan pemandangan laut semaksimal mungkin, yang merupakan konsekuensi dari proporsi lahan yang garis pantainya pendek, sekaligus mempertegas konsep arsitektur terasering tadi. 80 persen dari 371 kamar hotel di bangunan utama menghadap ke lautan. Bentuk jejak bangunan alias tapak gedung dibuat melengkung ke laut seperti capit kepiting atau tapal kuda, menciptakan ruang taman yang indah, yang menyatu dengan laut.

Foto oleh Majalah Konstruksi
Tidak sampai di situ saja pengaruh arsitektur tradisional Bali di Inna Putri Bali. Konsep desain ruang dalam yang dipersatukan dengan ruang luar, penerapan ukiran, genteng merah, arca dan patung, bahkan keberadaan balai banjar, merupakan penerapan lain arsitektur muatan lokal Bali pada Inna Putri Bali.
Format lama Inna Putri Bali memiliki 392 kamar per tahun 2001, terbagi ke dalam empat tipe kamar dan tiga tipe suite, dan dua tipe cottage sebanyak 21 buah. 371 kamar hotel tersebut ditempatkan di blok B dan C. Blok A merupakan fasilitas publik seperti rumah makan dan bar, ruang konvensi dan lobi hotel.
Merusaka Nusa Dua (2015-sekarang)
Pasca perombakan total Inna Putri Bali menjadi Inaya dan selanjutnya Merusaka, konsep arsitektur pun ikut berganti.
Laporan dari Bisnis Indonesia, mengutip Menteri BUMN saat itu Dahlan Iskan, menyebutkan konsep Merusaka diambil dari situasi pedesaan di Bali yang masih hijau dan asri, dan mengubah pantai dan lautan yang awalnya dianggap sebagai halaman belakang hotel kini bisa dilihat di lobi hotel. Dahlan Iskan, bukankah Hotel Putri versi Perentjana Djaja juga dirancang seperti itu?
Emulasi desain arsitektur khas Bali di Merusaka terdapat pada lobinya yang berbentuk jineng alias lumbung padi, dan ruang terbuka yang dianggap lebih luas dari versi lama. Dilihat dari udara, terdapat tujuh bangunan individu yang ditempati oleh keseluruhan 441 kamar.
Format Merusaka memiliki 460 kamar yang terbagi ke dalam empat tipe kamar dan suite, dan dua tipe cottage (villa) sebanyak 19 buah. Secara total, jumlah kamar yang ada 89 buah lebih banyak dari Inna Putri Bali versi awal.
Data dan fakta
Inna Putri Bali (1985-2012)
Alamat | Lot South 3, Kawasan BTDC Nusa Dua, Nusa Dua, Kab. Badung, Bali |
Arsitek | Perentjana Djaja |
Pemborong | Jaya Konstruksi |
Lama pembangunan | Desember 1982 – Februari 1985 |
Dibuka | Januari 1985 |
Diresmikan | 2 Desember 1985 |
Ditutup | 1 April 2012 |
Dibongkar | setelah April 2012 |
Jumlah lantai | 4 lantai 1 basement |
Jumlah kamar | 371 + 21 cottage |
Biaya pembangunan | Rp. 31,7 milyar (1985) Rp. 573,7 milyar (inflasi 2021) |
Merusaka Nusa Dua (2014)
Alamat | Lot South 3, Kawasan BTDC Nusa Dua, Nusa Dua, Kab. Badung, Bali |
Arsitek | Ridwan Kamil (Urbane Indonesia) |
Pemborong | Waskita Karya |
Lama pembangunan | 2012-2015 |
Jumlah lantai | 4 lantai (8 bangunan) |
Jumlah kamar | 441 + 19 cottage |
Biaya pembangunan | Rp. 548 milyar (2014) Rp. 651 milyar (inflasi 2021) |
Referensi
- “Hotel Putri Bali Nusa Dua: Menerapkan konsep arsitektur yang menyatu dengan laut.” Majalah Konstruksi No. 95, Februari 1986, hal. 39-54
- Ikatan Arsitek Indonesia (1984). “Buku Ke-2 Karya Arsitektur Arsitek Indonesia.” Jakarta: Ikatan Arsitek Indonesia. Halaman 108-109
- afr (1985). “Resmikan Hotel Bali Sol, Presiden Soeharto: Kepariwisataan Harus Diletakkan Dalam Kerangka Pembangunan Nasional”, dalam buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988” oleh G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin, hal. 541. Jakarta: Citra Kharisma Bunda. Via Soeharto.co, diakses 13 Juni 2021 (arsip)
- Wiwik Dwi Pratiwi (2004). “Tourism and Build Environment Changes in Traditional Communities – Kuta and Nusa Dua, Bali, Indonesia, as the Case Studies.” Tesis, University of Sheffield. Halaman 202, 218-219. Diakses via White Rose eTheses Online, 13 Juni 2021 (arsip)
- Sari (1995). “Hotel Putri Bali Miliki Banjar Pakraman.” KOMPAS, 3 Mei 1995, hal. 15
- Arsip halaman resmi Hotel Inna Putri Bali
- Profil kamar, diarsip 21 Februari 2001
- Profil fasilitas, diarsip 14 April 2001
- Info penutupan hotel, diarsip 30 April 2012
- hen/dru (2011). “Dahlan Iskan akan rombak Hotel Putri Bali.” Detikcom, 30 Desember 2011. Diakses 13 Juni 2021 (arsip)
- nia/qom (2012). “Perombakan Hotel Putri Bali Telan Dana Rp. 480 Milyar.” Detikcom, 2 Januari 2012. Diakses 13 Juni 2021 (arsip)
- ANTARA (2012). “HIN tutup sementara Hotel Inna Putri Bali.” Investor, 28 Mei 2012. Diakses 13 Juni 2021 (arsip)
- Matroji (2012). “Sambut Tamu APEC, Hotel Indonesia Natour Cari Pinjaman Rp. 280 Miliar untuk Renovasi.” Bisniscom, 7 Oktober 2012. Diakses 13 Juni 2021 (arsip)
- Ema Sukarelawanto (2013). “Inna Group Investasi Rp900 Miliar di Bali.” Bisniscom, 13 Juni 2013. (arsip)
- Halaman resmi Urbane Indonesia, diakses 13 Juni 2021 (arsip)
- Halaman resmi Hotel Indonesia Group, diakses 13 Juni 2021 (arsip)
- Zaenal Nur Arifin (2021). “Konsolidasi Hotel Milik BUMN, Inaya Putri Bali Bertransformasi Menjadi Merusaka Nusa Dua.” Tribun Bali, 8 April 2021. Diakses 13 Juni 2021 (arsip: 1, 2)