Last updated on 5 Mei 2023

Gedung IFC 1 adalah sebuah gedung berlapis kaca yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, dimiliki oleh Keppel Group. Dikembangkan oleh Bahana Dharma Utama (perusahaan milik Grup Salim), dirancang oleh tim arsitek dari Nihon Sekkei bersama dengan Dacrea (seperti yang mereka lakukan di Plaza Kuningan pada tahun yang sama), gedung ini dibangun oleh Shimizu Dextam dan selesai dibangun antara tahun 1985 dan 1986. Karena foto di Majalah Konstruksi sudah menampilkan Gedung IFC 1 sudah jadi per Desember 1985, tahun 1985 akan digunakan untuk pendataan. Gedung lama IFC 1 memiliki luas lantai total seluas 46.300 meter persegi.
Awalnya, IFC 1 bernama Wisma BCA, dan merupakan kantor pusat dari Bank Central Asia, bank milik Grup Salim. Pada tahun 1998, sebagai akibat dari krisis moneter dan rush BCA, BCA beserta aset-asetnya diambil alih Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Untuk menutupi kerugian Bank Central Asia termasuk menjual Wisma BCA, BPPN membentuk Holdiko Perkasa. Penawaran dimulai pada 18 Juli 2000, menjaring 35 calon investor. Keppel Group dari Singapura akhirnya maju menjadi pemenang tender pembelian gedung ini dengan banderol 280 milyar rupiah (2000, setara Rp 1 triliun rupiah nilai 2020).

Bank Central Asia, selaku pemilik gedung awal dan penghuni pertama gedung ini, setidaknya masih bertahan di gedung rancangan Nihon Sekkei ini sampai pindah ke gedung barunya di Grand Indonesia pada 1 September 2008. Pun, cabang utama Sudirman sudah dipindah ke tetangganya, Chase Plaza.
Pasca keluarnya BCA, bank asal Inggris, Barclays masuk mulai 2009 dan mengubah nama gedungnya menjadi Barclays House. Itu juga tidak berlangsung lama, imbas Barclays yang memutuskan untuk menutup layanan perbankan ritelnya di Indonesia. Saat ini, Barclays hanya memiliki kantor perwakilan yang berada di Wisma GKBI. Sejak Barclays keluarlah nama gedung diganti lagi menjadi International Financial Centre, ditambahkan angka 1 setelah gedung baru kelar.
Per akhir tahun 2014 penghuni gedung berlapis kaca tersebut terdiri dari Bank Mutiara (selanjutnya J-Trust Bank hingga 2015), Rintis Sejahtera, Tower Bersama dan Ithaca Resources. Tetapi masa jaya gedung ini sudah lewat, terutama dengan merebaknya mania pencakar langit Jakarta.
Pada tahun 2014, Keppel Land mengumumkan akan membongkar IFC 1, alias Wisma BCA, untuk dibangun kembaran International Financial Centre 2 (atau Pusat Keuangan Internasional) setinggi 215 meter. Tetapi pembongkaran tersebut tidak berjalan sampai tahun 2020.
Data dan fakta
Nama lama | Wisma BCA Barclays House International Financial Centre |
Alamat | Jalan Jenderal Sudirman Kav. 22-23 Setiabudi, Jakarta Selatan, Jakarta |
Arsitek | Nihon Sekkei (arsitektur) Dacrea (architect of record, struktur dan mekanik/elektrik) |
Pemborong | Shimizu Dextam |
Selesai dibangun | 1985 |
Dibongkar | 2019 – 2020 |
Jumlah lantai | 18 lantai |
Tinggi gedung (CTBUH) | 83 meter |
Referensi
- Arsip laman resmi Dextam, diarsip 23 Mei 2010
- Laman resmi Shimizu Indonesia, diakses 18 September 2020 (arsip)
- Arsip laman resmi Dacrea, diarsip 13 Juli 2002
- Nihon Sekkei (1988). “Creation of tomorrow environment”. Process Architecture No. 76, 1988. Tokyo: Process Architecture Publishing Co. (snippet)
- Keppel Land Annual Report 2000, diakses 18 September 2020 (arsip)
- Anto Erawan (2014). “Keppel Land Akan Bangun Kembali IFC Tower 1 Jakarta“. Rumah.com, 23 Oktober 2014. Diakses 18 September 2020 (arsip)
- KOMPAS, 1 September 2008, hal. 14 (iklan BCA)
- joe (2000). “30 Investor Asing Incar Wisma BCA”. KOMPAS, 4 Agustus 2000, hal. 13
- har/fey (2000). “Wisma BCA Dijual BPPN Rp 280 Milyar”. KOMPAS, 5 September 2000, hal. 14
- dru/qom (2010). “Barclays Hanya Spekulasi di Indonesia?“. detikcom, 24 Maret 2010. Diakses 18 September 2020 (arsip)
- Hendra Gunawan (2009). “Barclays Bank Indonesia Mulai Beroperasi Agustus Tahun Ini“. KONTAN.co.id, 1 Juni 2009. Diakses 18 September 2020 (arsip)
- Tony Chua (2010). “Keppel Land unlocking value from Barclays House“. Singapore Business Review, 6 September 2010. Diakses 18 September 2020 (arsip)