Last updated on 10 Mei 2022

Indomobil adalah konglomerat otomotif nasional yang berdiri sejak 1976, dan identik dengan perusahaan yang menjual dan memproduksi kendaraan bermotor bermerk Suzuki, dan mengedarkan kendaraan bermotor impor merk Audi, Volkswagen, Renault, Nissan Datsun, Volvo, Hino dan lain sebagainya.
Sebelum 1992, Indomobil berkantor pusat di Jalan Kali Besar Barat No. 45, kini Hotel Mercure/Omni Batavia dan Plaza Sentral di Jalan Jenderal Sudirman, dan kantor pusat sekarang dahulu merupakan kantor pusat dari Badan Koordinasi Keluarga Bencana Nasional (BKKBN).
Wisma Indomobil 1 (sejak 1992)

Gedung Wisma Indomobil I merupakan kantor pusat resmi dari Grup Indomobil sejak 25 April 1992. Memiliki luas lantai kasar total 20.221 meter persegi sudah termasuk parkir dan lantai untuk memamerkan mobil, gedung rancangan tim arsitek di Total Bangun Persada, design & built, dibangun mulai 1990 dan selesai dibangun pada Maret 1992.
Wisma Indomobil I menggantikan gedung lama BKKBN yang dibangun di lahan tersebut (lihat di bawah).
Gedung BKKBN 4 lantai (1978-1990?)


Pada medio 1970an BKKBN membangun gedung pertama mereka yang berlantai empat yang kini sudah digusur dan dibangun Gedung Indomobil I. Dirancang oleh Herman Sudjono dari Institut Teknologi Bandung, desain gedung berlanggam brutalist ini hanya memiliki 4 lantai dan luas lantai 2.740 meter persegi.
Desain arsitektur gedung BKKBN 4 lantai dirancang seolah sebagai dua lantai walau realitanya gedung ini adalah sama. Uniknya, salah satu sisinya hanya berlantai tiga dan sebelahnya berlantai 4, dihubung oleh tangga. Gedung BKKBN 4 lantai menjadi salah satu gedung perkantoran terawal yang memiliki atrium, mendahului Atrium Mulia atau Ratu Plaza; secara keseluruhan gedung BKKBN sendiri bukan yang pertama juga, karena Glodok Plaza sudah mempelopori konsep atrium. Eksteriornya dirancang untuk mengendalikan cahaya; elemen sirip di lantai teratas berfungsi sebagai reflektor. Sudjono mengklaim rancangan yang dimaksud terinspirasi dari Gedung Sate di Bandung.
Gedung ini dibangun oleh Dimensi Engineering Contractors mulai 22 Januari 1977 sampai 4 Maret 1978 (bila menghitung 406 hari pekerjaan dari hari peresmian), saat gedung ini diresmikan oleh Presiden Soeharto. Gedung ini hanya menghabiskan biaya sebanyak Rp 373,9 juta (1978).
Gedung ini dipuji oleh beberapa kalangan. Seorang pejabat Kedutaan Besar AS menyebut gedung BKKBN “a friendly building” (gedung yang bersahabat). Udo Kultermann, seorang dosen arsitektur Universitas Washington St. Louis, Missouri, Amerika Serikat, menulis di majalah arsitektur Mimar, bahwa Gedung BKKBN “4 lantai” purwarupa dari penggunaan elemen arsitektur tradisional untuk bangunan kontemporer dengan fungsi yang berbeda, memadukan masa lalu dengan masa depan sebagai solusi tradisional dalam pandangan baru. Sayangnya, foto gedung BKKBN yang dipajang oleh redaksi majalah MIMAR adalah gedung BKKBN Jawa Timur.
Sayangnya, mahakarya arsitektur Indonesia ini tak bertahan lama; pada tahun 1990, untuk membangun Wisma Indomobil 1, gedung empat lantai BKKBN yang baru berusia 12 tahun, enyah sudah.
Data dan fakta
1978-1990
Alamat | Jalan M.T. Haryono Kav. 8 Jatinegara, Jakarta Timur, Jakarta |
Arsitek | Herman D. Sudjono (Institut Teknologi Bandung) |
Pemborong | Dimensi Engineering Contractors |
Lama pembangunan | Januari 1977 – Maret 1978 |
Diresmikan | 4 Maret 1978 |
Dibongkar | ~1990 |
Jumlah lantai | 4 lantai |
Biaya pembangunan | Rp 373,9 juta (1978) Rp. 14,5 milyar (inflasi 2020) |
1992-sekarang
Alamat | Jalan M.T. Haryono Kav. 8 Jatinegara, Jakarta Timur, Jakarta |
Arsitek | Total Bangun Persada |
Pemborong | Total Bangun Persada |
Lama pembangunan | 1991 – 1992 |
Dibuka | 25 April 1992 |
Jumlah lantai | 12 lantai |
Wisma Indomobil 2 (d/h Gedung BKKBN 8 lantai, sejak 1980)

Sebelum digunakan oleh Indomobil pada akhir 1990an, gedung ini merupakan kantor pusat dan pusdiklat Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dari tahun 1980 sampai 1990an. Memiliki 8 lantai, gedung ini dirancang oleh tim arsitek PRW Architects dan dibangun dari tahun 1979 sampai 1980 oleh Total Bangun Persada (d/h Tjahaja Rimba Kentjana). Total Bangun Persada menyebut tahun pembangunan dari 1980-1981, yang kemudian dipecah ke dua tahap.
Sayangnya desain Wisma Indomobil II tersebut sudah berubah. Sebelumnya, gedung dengan luas lantai 5.742 meter persegi ini memiliki sejenis “sirip” yang berfungsi menangkal sinar matahari langsung; meniru rancangan kakaknya gedung BKKBN 4 lantai.
Data dan fakta
Alamat | Jalan M.T. Haryono Kav. 9-11 Jatinegara, Jakarta Timur, Jakarta |
Arsitek | PRW Architects |
Pemborong | Total Bangun Persada |
Lama pembangunan | 1979 – 1980 |
Jumlah lantai | 8 lantai |
Referensi
- Ikatan Arsitek Indonesia (1984). “Buku Ke-2 Karya Arsitektur Arsitek Indonesia.” Jakarta: Ikatan Arsitek Indonesia. Halaman 42-43.
- Vera Trisnawati; Saptiwi Djati Retnowati; Rahmi Hidayat et al (1990). “Info proyek: Indomobil Building”. Majalah Konstruksi No. 152, Desember 1990, hal. 58-59.
- Udo Kultermann (1986). “Architecture in South-East Asia 2: Indonesia“. MIMAR: Architecture in Development No. 21, Juli-September 1986, hal. 45-52. Kutipan di hal. 47-48 (arsip)
- KOMPAS, 3 April 1992 (iklan Indomobil)
- Arsip web resmi Total Bangun Persada, diarsip 1 Juli 2019
- “Seluruh gedung Pusat (BKKBN) menggunakan beton exposed yang dicor di tempat”. Majalah Konstruksi, Maret – April 1978, hal. 16-26
- “Resmikan Gedung BKKBN, Presiden Soeharto: Penduduk Potensi Pembangunan”. Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-23 Maret 1978, hal. 607 (via Soeharto.co/arsip)