Hotel Orchid Palace adalah sebuah hotel berlantai 4, berbintang 3 yang berlokasi di kawasan Jalan Letjend S. Parman di Jakarta bagian barat, yang sekarang ditempati Taman Anggrek Residence.
Kisah perjalanan lahan ini dimulai pada tahun 1963. Saat itu Presiden Republik Indonesia Soekarno, dikabarkan membeli lahan di kawasan Grogol Petamburan untuk selanjutnya dibangun sebuah istana untuk istri keenamnya Hariyati. Istana tersebut kemudian diberi nama Istana Slipi. Tidak ada data terkini mengenai sejarah istana yang dilaporkan seluas 11 hektar ini sebelum Februari 1969.

Sumber: KOMPAS, 13 Agustus 1977
Pada tanggal 5 Februari 1969, sebuah kerjasama antara PT Palace Hotel (milik Induk Koperasi AD RI) dengan waralaba hotel Amerika Holiday Inn untuk membangun sebuah hotel di Istana Slipi dengan kapasitas 300 kamar diteken. Kerjasama tersebut memang berlangsung cukup baik; setahun kemudian, pada Januari 1970, pihak PT Palace Hotel, Indo Pacific Limited, DPRD DKI Jakarta, Holiday Inn dan arsitek Belanda F.J. de Pinero melakukan tinjauan langsung ke lokasi pembangunan di Istana Slipi. Rencananya, Hotel Holiday Inn memiliki 300 kamar, terdiri dari gedung 4 lantai dengan 83 kamar dan gedung 12 lantai dengan 217 kamar. Rencana gedung 12 lantai batal dilaksanakan. Gedung baru tersebut dipadukan dengan rumah Hariyati. Versi Udo Kultermann dan Yayasan Aga Khan, arsitek kenamaan Hong Kong Tao Ho merancang gedung empat lantai tersebut sebagai “gedung perluasan”.

Mustafa Setiyo Nugroho/Filateli-ku (atas izin yang bersangkutan).
Rencananya konstruksi hotel dimulai pada medio bulan Maret 1970. Tetapi, pada 1974, ketika wartawan KOMPAS kembali melaporkan proyek Palace Hotel, nama Holiday Inn sudah tidak ada, sementara pembangunan hotel sudah berjalan per Mei 1974 hingga rampung pada tahun 1977 (untuk keperluan pendataan blog, awal konstruksi tahun 1974 dianggap asumsi). Hotel tersebut dibuka pada tanggal 15 Agustus 1977. Keseluruhan proyek dibangun oleh Nindya Karya.
Pada tahun 1991, pihak Hotel Orchid Palace, menandatangani kesepakatan dengan pihak swasta lain untuk meningkatkan status hotel tersebut menjadi hotel bintang lima. Entah bagaimana, hotel tersebut dibongkar sekitar tahun 1994-1995 (ada yang tahu?), dan kini lahannya sudah dibangun blok apartemen Taman Anggrek Residence.


Deskripsi singkat
Hotel Orchid Palace, seperti yang dijelaskan sebelumnya, memiliki 4 lantai, dan hanya 85 kamar menurut laporan majalah Progress terbitan September 1977. Lokasinya tergolong sangat strategis kala itu; di iklannya, diklaim bisa ditempuh selama 10 menit ke pusat kota dan 20 menit ke Halim Perdanakusuma dari Hotel Orchid Palace.
Interior hotel dikabarkan mengekor gaya Inggris dan arsitekturnya lanskapnya dipengaruhi nuansa Romawi dan Yunani, menawarkan pemandangan yang asri dipadu dengan Taman Anggrek Slipi yang indah. Hotel ini memiliki lima kelas: standard, moderate, superior, suite standard dan suite superior. Selain taman yang asri, hotel ini awalnya dikabarkan memiliki lapangan tennis, dan lapangan squash, tetapi belakangan mereka membuat kolam renang (video The Lens ada di bawah ini).
Data dan fakta
Alamat | Jalan Letjen S. Parman, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jakarta |
Pemborong | Nindya Karya |
Lama pembangunan | 1974 – 1977 |
Diresmikan | 15 Agustus 1977 |
Dibongkar | 1994 |
Jumlah lantai | 4 lantai |
Jumlah kamar | 83 |
Signifikasi | Sejarah (elemen kediaman keluarga Presiden Soekarno) |
Referensi
- ANTARA (1969). “Holiday Inn Akan Dibangun di Slipi”. KOMPAS, 6 Februari 1969, hal. 2
- Wr (1970). “Holiday Inn – 1076”. KOMPAS, 30 Januari 1970, hal. 2 & 7
- Mk (1974). “Bekas Istana Haryati Diubah Jadi Hotel Internasional”. KOMPAS, 16 Mei 1974, hal. 2
- Iklan Hotel Orchid Palace. KOMPAS, 13 Agustus 1977
- ank (1977). “Orchid Palace Hotel Telah Dibuka”. Majalah Progress No. 126, September 1977, hal. 61-62
- djp (1991). “Kilas Ekonomi: Hotel Bintang Lima”. KOMPAS, 10 Desember 1991, hal. 2
- Banu Adikara (2013). “Soekarno Bangun Istana Slipi Untuk Hariyatie“. Warta Kota, 16 Agustus 2013. Diakses 29 April 2020 (arsip)
- Sukardi Rinakit (2005). “The Indonesian Military After the New Order”. Kopenhagen: NIAS Press. ISBN 978-8-79-111406-9. Halaman 175
- Udo Kultermann (1986). “Architecture in South-East Asia 2: Indonesia“. MIMAR: Architecture in Development No. 21, Juli-September 1986, hal. 45-52. Kutipan di hal. 51 (arsip)
- Arsip web Nindya Karya, diarsip 6 Juli 2004