Last updated on 30 Juni 2023
Hotel Lumire Jakarta, dahulu bernama Hotel Dai-Ichi Jakarta (1993-1998) dan Aston Atrium Senen Hotel (1999-2009), adalah hotel berlantai 16 dan 2 basement dengan 343 kamar yang tersedia saat ini, di kawasan Segitiga Senen. Hotel Lumire adalah gedung terakhir yang dibangun di kawasan Segitiga Senen dan dibangun oleh J.O. Wijaya Karya dengan pemborong dari Jepang Tekken Corporation, mulai Oktober 1991 hingga rampung pembangunannya pada bulan November 1993. Ongko Group yang sebelumnya memiliki proyek ini bersama Grup Gemala merogoh biaya Rp 130 milyar rupiah untuk mengembangkan proyek ini.

Hotel rancangan tim arsitek dari Atelier 6 ini masih melanjutkan ciri khas tetangganya sebagai bagian dari Segitiga Senen, yaitu dominasi bentuk kotak pada podium, tetapi berbeda dengan tetangga sebelahnya, yaitu Menara Cowell, desain towernya jauh lebih luwes dengan lengkungan dan fungsional agar bisa memaksimalkan ruang yang ada.
Hotel Lumire Jakarta memiliki 343 kamar yang terdiri dari 4 jenis kamar, yaitu Superior (37 m persegi), Executve (38 m persegi), Suite (74 m persegi) dan Presidential Suite (187 m persegi). Website resmi Lumire mengklaim sebagai yang terluas bila dihitung rata-rata luas kamar.
Dengan label “Convention Centre”, hotel berlantai 16 ini memiliki sebuah ballroom berkapasitas 1000 orang dan seluas 725 meter persegi di lantai 1, pusat bisnis di lantai dasar, lounge eksekutif di lantai 15 dan kolam renang di lantai 3, berlokasi sedikit keluar dari towernya. Hotel ini memiliki 6 rumah makan dan bar; T’ang Chinese Restaurant dan Niwa Japanese Restaurant tidak berubah nama sejak dibuka.
Dibuka pada tanggal 1 Desember 1993, hotel ini awalnya dikelola oleh jaringan hotel dari Jepang Dai-Ichi Hotels, dengan nama Dai-Ichi Hotel Jakarta, sampai kontrak pengelolaannya berakhir pada 1 Juli 1998. Pengelolaan Hotel diambil-alih Grup Aston International Hotel & Resort pada bulan Mei 1999. Pengelolaan Aston dan nama Aston Hotel & Convention Centre pun tak bertahan lama; mulai 1 Mei 2009, hotel ini resmi meninggalkan Grup Aston dan berganti nama menjadi Lumire Hotel & Convention Centre (Agoda/Booking), atau singkatnya, Hotel Lumire.
Saat ini, Hotel Lumire dimiliki oleh grup Luwansa Hotel, bagian dari Grup Santini yang merupakan penerus Grup Gemala.
Data dan fakta
Nama lama | Hotel Dai-Ichi Jakarta Aston Hotel & Convention Centre Senen |
Alamat | Jalan Senen Raya No. 135 Senen, Jakarta Pusat, Jakarta |
Arsitek | Atelier 6 (arsitektur) Wiratman & Associates (struktur) |
Pemborong (J.O.) | Wijaya Karya Tekken Corporation |
Lama pembangunan | Oktober 1991 – November 1993 |
Dibuka | 1 Desember 1993 |
Jumlah lantai | 16 lantai 2 basement |
Jumlah kamar | 343 |
Biaya pembangunan | Rp 130 milyar (1993) Rp 1,2 triliun (inflasi 2019) |
Referensi
- Saptiwi Djati Retnowati; Dwi Ratih (1994). “Hotel Dai-Ichi Jakarta: Suatu Kelihaian untuk Siasati Lahan Terbatas.” Majalah Konstruksi No. 190, Februari 1994.
- Web resmi Hotel Lumire, diakses 15 Januari 2020 (arsip)
- eka/Odi (2009). “‘Lumire’, Wajah Baru Aston Atrium Senen“. Detikcom, 29 April 2009. Diakses 15 Januari 2020 (arsip)
- ika (1993). “Ongko dan Gemala Bikin Hotel Dai-Ichi”. Republika, 2 Desember 1993.
- Luwansa Hotel Group
- “Hotel Dai-Ichi Ganti Nama Jadi Hotel Atrium”. Warta Ekonomi, 24 Agustus 1998, hal. 55