Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Jalan Gatot Subroto, Jakarta ini adalah gedung Badan Pemeriksa Keuangan kedua belas, bahkan bisa dikatakan sudah permanen, sejak diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 4 September 1979. Gedung rancangan Ir. Pudjiutomo dari BUMN arsitek Yodya Karya bersama dengan Ir. Nurpontjo ini dibangun oleh Dimensi Engineering mulai pada 1 Maret 1976 dan rampung pembangunannya pada 1 Juli 1979 dengan langgam gaya modern. Sebelumnya, kantor pusat BPK kesebelas ada di seberang jalan, yaitu di Gedung DPR-RI Lantai 8-10, sejak 1972 sampai 1979.
Pondasi yang digunakan di gedung asli BPK ini menggunakan tiang pancang sebanyak 685 buah. Sementara struktur bangunan bisa dikatakan tidak banyak dibicarakan, paling hanya beton bertulang dan core tembok geser (shear wall). Finishing gedung kala itu menggunakan keramik dan cat spray; saat ini sudah dilapisi komposit.
Belum diketahui kapan perluasan dilakukan di sisi kiri dan kanan bangunan, namun dalam kurun 1985 sampai 2015 sudah terdapat tiga kali ekspansi pada kompleks BPK.
Gedung kedua, dirancang oleh tim arsitek dari Griya Cipta Sarana, adalah gedung arsip yang diresmikan oleh Kepala BPK M. Yusuf pada 17 Januari 1985. Gedung berlantai 8 ini dibangun dengan biaya 5,4 milyar rupiah dan memiliki luas gedung 16.660 meter persegi.
Gedung ketiga adalah gedung berlantai 7 yang dibangun di belakang gedung arsip, dibangun oleh PT Pembangunan Perumahan (BUMN pemborong) pada 2007-2008 dan diresmikan pada 21 Januari 2009.
Sementara yang keempat, adalah yang paling menonjol, memiliki 19 lantai dan 1 basement, dibangun dari 2010-2012 bersama oleh PT PP dan Waskita Karya (BUMN pemborong) dan diresmikan pada 16 Mei 2013, merogoh kocek 220 milyar rupiah nilai 2013 (2019 Rp. 296 milyar). Walau itu, gedung berlantai 19 ini memakan korban auditorium bangunan dari gedung yang dibangun pada 1979.
Pada 16 Oktober 2013, Gedung Umar Wirahadikusuma sempat terbakar. Kebakaran kecil hanya terjadi pada lantai 11, dikarenakan korsleting listrik. Untung, petugas di kantor sigap dan sprinkler beroperasi normal, mencegah terjadinya kebakaran besar yang lebih fatal dan merugikan.
Detail lengkap sejarah gedung Badan Pemeriksa Keuangan ada di sini.
Data dan fakta
Alamat | Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 31 Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jakarta |
Arsitek (Gedung Umar Wirahadikusuma) | Pudji Utomo (Yodya Karya) Nurpontjo |
Arsitek (Gedung Arsip) | Griya Cipta Sarana |
Pemborong (Gedung Umar Wirahadikusuma) | Dimensi Engineering Contractors |
Lama pembangunan (Gedung Umar Wirahadikusuma) | Maret 1976 – Juli 1979 |
Selesai dibangun (Gedung Arsip) | 1984 |
Jumlah lantai (Gedung Umar Wirahadikusuma) | 11 lantai |
Jumlah lantai (Gedung Arsip) | 6 lantai |
Biaya pembangunan (Gedung Umar Wirahadikusuma) | Rp 3,5 milyar (1979) Rp 127 milyar (inflasi 2020) |
Biaya pembangunan (Gedung Arsip) | Rp 5,4 milyar (1984) Rp 105 milyar (inflasi 2019) |
Referensi
- NN (1979). “Pembangunan Gedung BPK ditenderkan bagian demi bagian”. Majalah Konstruksi, November 1979.
- Annual Report Badan Pemeriksa Keuangan 2013 (arsip)
- Badan Pemeriksa Keuangan (2009). “Peresmian Gedung Kantor BPK RI“. Badan Pemeriksa Keuangan, 21 Januari 2009. (arsip)
- Badan Pemeriksa Keuangan (2013). “Kabel Listrik Lantai 11 Gedung Umar Wirahadikusumah BPK RI Terbakar“. Badan Pemeriksa Keuangan, 16 Oktober 2013. (arsip)
- Berita peresmian gedung baru BPK, 16 Mei 2013 (di arsip)
- Rahmi Hidayat (1990). “Griya Cipta Sarana: Berusaha menyumbang kemampuan”. Majalah Konstruksi No. 146, Juni 1990.
- osd (1985). “Gedung Bepeka Diresmikan”. KOMPAS, 18 Januari 1985.