Skip to content

Setiap Gedung Punya Cerita

Blog Sejarah Gedung-Gedung Indonesia

Menu
  • Beranda
  • Kota
    • Jakarta
      • Tangerang
      • Tangerang Selatan
      • Bekasi
    • Bandung
    • Semarang
    • Yogyakarta
    • Surakarta
    • Surabaya
      • Gresik
    • Malang
    • Denpasar
    • Nusa Dua, Bali
    • Banda Aceh
    • Medan
    • Bandar Lampung
    • Batam
    • Samarinda
    • Balikpapan
    • Makassar
    • Biak (Papua)
  • Bangunan & Struktur
    • Dekade
      • 1950an
      • 1960an
      • 1970an
      • 1980an
      • 1990an
      • 2000an
      • 2010an
      • 2020an
    • Fungsi
      • Kantor Niaga
      • Kantor Pemerintah
      • Kantor Bank
      • Kantor Penyiaran
      • Bangunan Diplomatik
      • Hotel
      • Apartemen
      • Mall
      • Ritel
      • Rumah Sakit
      • Pendidikan
      • Gedung Parkir
      • Pemancar
    • Ketinggian
      • <5 lantai
      • 5-11 lantai
      • 12-20 lantai
      • >20 lantai
    • Istimewa
      • Dibongkar
      • Ganti Wajah
      • Generasi Dilan
      • Terbakar
      • Info Singkat
  • Artikel Khas SGPC
  • Cari Gedung dari Buku?
Menu

Kantor Pusat PELNI

Posted on 5 Juli 201923 Januari 2023 by DBG

Last updated on 23 Januari 2023

Gedung PELNI
Foto oleh DBG, CC-BY-SA 2.0

Gedung berlantai 11 ini merupakan kantor pusat PELNI, BUMN pelayaran nasional Indonesia, sejak 1990, setelah menjalani 15 bulan masa pembangunan dari Mei 1988 hingga selesai pada September 1989, menghabiskan biaya 15,4 milyar rupiah1Versi Majalah Konstruksi. Harian Ekonomi “Neraca” mengutip Dirut PELNI, Rusman Anwar, bahwa biaya konstruksi adalah Rp. 16,1 milyar nilai 1990 dari anggaran PELNI 1987/88, dibangun oleh PT Multi Kontrindo Perkasa, yang saat itu adalah anak usaha Grup Bimantara. Kantor Pusat PELNI diresmikan oleh Menteri Perhubungan Letjen Ir. Azwar Anas pada 24 Maret 1990.

Kantor Pusat PELNI dirancang oleh tim arsitek dari PRW Architects pimpinan Ir. Warman Anwar. Sebelumnya PELNI berkantor di beberapa tempat: Jalan Pintu Air, Jalan Angkasa dan Jalan Bungur. Lokasi di Jalan Angkasa yang dipersempit oleh pelebaran jalan kini menjadi kantor PELNI Kemayoran.


Iklan

Inspirasi kapal bagi Kantor Pusat PELNI

Pinisi ships dock at the Sunda Kelapa Harbor, Jakarta
Sumber inspirasi Warman Anwar untuk Kantor Pusat PELNI.
Pelabuhan Sunda Kelapa, 28 Juni 2008, foto oleh Danumurthi Mahendra, CC-BY-SA 2.0

Gedung yang kasat mata terlihat menyatu ini, memiliki tiga blok. Blok A adalah kantor utama PELNI sendiri dengan 10 lantai, Blok B adalah kantor anak perusahaan PELNI dengan 5 lantai, dan Blok C yang terpendek dan terdalam adalah auditorium berkapasitas 1000 orang dan fasilitas umum.

Kantor Pusat Pelni dalam tahap pembangunan, 1989.
Gedung Pelni dalam tahap pembangunan.
Foto: Majalah Konstruksi Januari 1990

Bangunan dengan luas lantai 15.200 meter persegi ini, kata Warman Anwar selaku arsitek Kantor Pusat PELNI kepada Majalah Konstruksi (terbit Januari 1990), terilhami dari bentuk kapal yang ia pernah lihat di Pasar Ikan, dan direkam dalam bentuk lukisan pribadinya. Pilar vertikal dan elemen vertikal yang mendominasi muka bangunan blok A inilah yang merepresentasikan tiang kapal, mengusung filosofi kepemimpinan. Filosofi itu diperkuat dengan penempatan kantor badan direksi PELNI di blok A. Di blok yang sama bagian pucuknya terinspirasi oleh sekur bangunan klasik. Secara sederhana, kata Warman, “bisa dikatakan menganut langgam Post Modern”.

Secara finishing, gedung ini menggunakan lapis aluminium cokelat, curtain wall berwarna gelap, memberi harmoni dengan Gajah Mada Plaza.

Secara struktur, pondasi yang digunakan adalah frankipile berkedalaman 18-20 meter. Berbeda dengan gedung-gedung dengan luas tanah memanjang dan sempit, pelat lantai Kantor Pusat PELNI tidak diprestres, karena berat bangunan yang terlanjur berat oleh elemen pilar arsitektural gedung. Untuk mengakali berat struktur yang besar, 3 balok anak disertakan di pelat lantai, dengan jarak 2,4 meter setiap bagian.

Data dan fakta

AlamatJalan Gajah Mada No. 14 Gambir, Jakarta Pusat, Jakarta
ArsitekWarman Anwar (PRW Architects)
PemborongMulti Kontrindo Perkasa (utama dan arsitektur)
Total Bangun Persada (struktur)
Lama pembangunanMei 1988 – September 1989
Diresmikan24 Maret 1990
Tinggi gedung43 meter
Jumlah lantai11 lantai
1 basement
Biaya pembangunanRp 15,4 milyar (1989)
Rp 208,8 milyar (inflasi 2020)
Referensi: Majalah Konstruksi #141 Januari 1990

Referensi

  1. Zaki, Mohammad; Hidayat, Rahmi. “Gedung Kantor Pusat PT PELNI: Bentuknya diilhami suasana pelabuhan.” Majalah Konstruksi No. 141, Januari 1990.
  2. Plakat gedung.
  3. “Tingkat Pelayanan Pelni Masih Kurang.” Harian Ekonomi “Neraca”, 26 Maret 1990, hal. 3

Foto utama oleh mimin SGPC, CC-BY-SA 2.0

Lokasi

1980an, 1989, Gedung Sedang (5-11 lantai), Jakarta, Kantor Niaga

Iklan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

Saweran saat ini untuk Januari 2023:
71.250/200.000

Kontak SGPC untuk dukungan secara konvensional. Dukungan anda bisa masuk situs SGPC loh…..

Klik disini untuk Saweria


SGPC menyediakan link afiliasi dari Agoda/Booking dotcom sehingga anda bisa booking hotel maupun apartemen yang ditampilkan di blog ini. Dengan booking hotel, anda tak hanya membantu blog ini tetap eksis dengan komisinya, tetapi juga mendukung industri pariwisata di negeri ini dan membantu wisatawan yang kesasar ke blog ini.

  • Like SGPC
  • Ikuti SGPC

Arsip

Support This Site

If you like what I do please support me on Ko-fi

  • Tentang “Setiap Gedung Punya Cerita”
  • Sumber dan kebijakan nama
  • Glossarium
  • Kebijakan privasi
  • Kontak SGPC

Foto buatan Ronniecoln maupun DBG (mimin SGPC) di bawah lisensi CC-By-SA atau CC-By-ND kecuali disebutkan lain. Foto lainnya dimiliki masing-masing pemegang hak cipta dan pemuatan di SGPC dimaksudkan sebagai ilustrasi (fair use).

Tulisan (C) Setiap Gedung Punya Cerita, dibawah lisensi CC-By-NC-ND 4.0. Dilarang keras menggandakan isi blog tanpa mematuhi ketentuan lisensi yang dicantumkan.