Skip to content

Setiap Gedung Punya Cerita

Blog Sejarah Gedung-Gedung Indonesia

Menu
  • Beranda
  • Direktori kategori
  • Artikel Khas SGPC
  • Cari Gedung dari Buku?
Menu

Gedung Wahana Artha

Posted on 5 April 201918 November 2021 by Mimin SGPC [DBG]

Last updated on 18 November 2021

Honda Wahana Jakarta
Foto oleh DBG, CC-BY-SA 2.0

Gedung Wahana Artha juga tergolong bukan gedung yang ingin ditulis di Setiap Gedung Punya Cerita, namun kembali penulis sampaikan, apa yang ada di sumber Kompasdata dan majalah Konstruksi adalah yang akan ditulis di blog ini. Walaupun itu, yang membedakan gedung lain dengan Wahana Artha, adalah penggunaan gedung yang dianggap tidak umum, kantor digabung dengan dealer motor di lantai dasar. Awalnya bernama Atap Centre, gedung ini berganti nama sejak 1997 setelah meresmikan nama grup baru pemilik gedung, Wahana Artha, dan claddingnya berubah dari awalnya berlapis biru. Sebelumnya, Wahana Motor berpusat di Jalan Sukarjo Wirjopranoto 2A.

Secara etimologis, nama awal Atap Centre diambil karena harapan pemilik gedung pada satu atap naungan Grup Astra, dan filosofi atap sebagai puncak sebuah rumah, melambangkan menggapai cita-cita.

Gedung Wahana Artha
Cladding asli Gedung Wahana Artha, sekitar awal Juli 1991
Sumber: Majalah Konstruksi No. 163, November 1991 (foto utama)

Gedung dengan luas lantai 4.500 meter persegi ini memiliki 8 lantai dan 1 lantai semi basement, dengan ketinggian 38 meter. Barangkali inilah spesialnya gedung Wahana Artha yang lebih menonjol dari Gedung Putera yang usianya terpaut 16 tahun, dan juga pada Hotel Alpine yang jaraknya selemparan batu dengan Wahana Artha. Gaya arsitektur yang diusung gedung rancangan Kiat Karsindo Consultants masih bergaya modern internasional, dengan finishing cladding berwarna perak (di foto terlihat biru) dan kaca berwarna biru St. Gobain. Belakangan cladding diganti menjadi perak kasat mata.

Gedung Wahana Artha dibangun oleh pemborong milik negara Wijaya Karya, dengan subkontraktor Frankipile Indonesia untuk pondasi, Berca untuk instalasi listrik, Jaya Kencana untuk liftnya dan YKK Alumico untuk cladding awal. Pembangunan dimulai pada 10 Juli 1990 hingga keseluruhan bangunan selesai pada Juli 1991, dan pada 19 Juli 1991 Wahana Makmur Sejati resmi pindah ke gedung ini. Struktur gedung menggunakan pondasi frankipile, struktur atas frame terbuka dengan balok satu arah, bebas pratekan. Proyek ini menghabiskan Rp 7,7 milyar nilai 1991, setara Rp 87,6 milyar nilai 2019.

Iklan

Data dan fakta

Nama lamaAtap Centre
AlamatJalan Gunung Sahari Raya No. 32 Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jakarta
ArsitekKiat Karsindo Consultants (arsitektur)
Susanto Ciptajaya (struktur)
PemborongWijaya Karta (utama)
Frankipile Indonesia (pondasi)
Lama pembangunanJuli 1990 – Juli 1991
Diresmikan19 Juli 1991
Jumlah lantai8 lantai
1 semi basement
Tinggi38 meter
Biaya pembangunanRp 7,7 milyar (1991)
Rp 90 milyar (inflasi 2020)
Referensi: Majalah Konstruksi #163 November 1991

Referensi

  1. Hidayat, Rahmi; Djati Retnowati, Saptiwi. “Gedung Atap Centre: Menaungi Penyewa Sejawat”. Majalah Konstruksi No. 163, November 1991.
  2. Website resmi Wahana Artha Motor (arsip, 20 April 2008)

Lokasi

1990an, Gedung Sedang (5-11 lantai), Generasi Dilan (GEDIL), Jakarta, Kantor Niaga, Ritel
Iklan

Dukungan saat ini untuk Agustus 2023:
Rp. 28.500/Rp. 200.000
Pendukung SGPC
Sawer via Saweria - via Ko-Fi

  • Tentang “Setiap Gedung Punya Cerita”
  • Sumber dan kebijakan nama
  • Glossarium
  • Kebijakan privasi
  • Kontak SGPC
  • Like SGPC
  • Ikuti SGPC
  • Punya data? Kirim kesini!

Tulisan (C) Setiap Gedung Punya Cerita, dibawah lisensi CC-By-NC-ND 4.0. Foto adalah hak cipta masing-masing pemilik.
Dilarang keras menggandakan isi blog tanpa mematuhi ketentuan lisensi yang dicantumkan.