Skip to content

Setiap Gedung Punya Cerita

Blog Sejarah Gedung-Gedung Indonesia

Menu
  • Beranda
  • Kota
    • Jakarta
      • Tangerang
      • Tangerang Selatan
      • Bekasi
    • Bandung
    • Semarang
    • Yogyakarta
    • Surakarta
    • Surabaya
      • Gresik
    • Malang
    • Denpasar
    • Nusa Dua, Bali
    • Banda Aceh
    • Medan
    • Bandar Lampung
    • Batam
    • Samarinda
    • Balikpapan
    • Makassar
    • Biak (Papua)
  • Bangunan & Struktur
    • Dekade
      • 1950an
      • 1960an
      • 1970an
      • 1980an
      • 1990an
      • 2000an
      • 2010an
      • 2020an
    • Fungsi
      • Kantor Niaga
      • Kantor Pemerintah
      • Kantor Bank
      • Kantor Penyiaran
      • Bangunan Diplomatik
      • Hotel
      • Apartemen
      • Mall
      • Ritel
      • Rumah Sakit
      • Pendidikan
      • Gedung Parkir
      • Pemancar
    • Ketinggian
      • <5 lantai
      • 5-11 lantai
      • 12-20 lantai
      • >20 lantai
    • Istimewa
      • Dibongkar
      • Ganti Wajah
      • Generasi Dilan
      • Terbakar
      • Info Singkat
  • Artikel Khas SGPC
  • Cari Gedung dari Buku?
Menu

ITC Mangga Dua

Posted on 28 Februari 201915 Januari 2023 by DBG

Last updated on 15 Januari 2023

ITC Mangga Dua adalah sebuah pusat perbelanjaan yang dibangun di atas lahan seluas 33.700 meter persegi, dan merupakan bagian dari pengembangan Mangga Dua yang awalnya adalah pemakaman1Walau berlokasi di luar lahan pemakaman, Terowongan Casablanca atau Menara Saidah diwarnai banyak isu mistis, tidak seperti pemakaman di Mangga Dua setelah Pasar Pagi Mangga Dua dibangun terlebih dahulu walau bukan bagian dari kompleks Mangga Dua yang dikembangkan Duta Pertiwi/Sinar Mas.

ITC Mangga Dua Office Block
Gedung perkantoran. Foto oleh DBG, CC-BY-SA 2.0

Sejarah ITC Mangga Dua

Kompleks ini mulai dibangun Desember 1989 dan selesai secara keseluruhan pada November 1991 oleh pemborong BUMN Wijaya Karya. Walau secara struktural selesai pada 1991, dan operasionalnya dimulai sejak 15 November 1991, ITC Mangga Dua Jakarta baru dibuka secara resmi pada 11 Januari 1993 oleh Menteri Perdagangan Arifin Siregar2ITC Mangga Dua tidak dibuka pada 1989. Dari rentang November 1991 sampai Januari 1993, Duta Pertiwi memanfaatkan momen tersebut untuk menguji minat konsumen mereka.

Dalam perjalanannya, ITC Mangga Dua menjadi pusat grosir pilihan masyarakat karena harganya yang murah, terutama grosir apparel dan fashion – bahkan menurut website resmi Sinar Mas, “Sudah menjadi sebuah ikon, ITC Mangga Dua adalah ibukota pertokoan grosiran Indonesia”, karena di beberapa website perjalanan, banyak yang merekomendasikan mall ini selain Pasar Tanah Abang dan ITC Cempaka Mas untuk berbelanja barang grosiran. Berdasarkan pengalaman penulis Setiap Gedung Punya Cerita, rombongan bus wisata ke Jakarta rutin melakukan kunjungan ke Mangga Dua atau ke Cempaka Mas untuk wisata belanja. Keduanya adalah proyek Duta Pertiwi/Sinar Mas.

Walau menjadi pilihan pengunjung karena harga grosirnya yang miring, ITC Mangga Dua menjadi poster boy dari beberapa sengketa hukum antara Duta Pertiwi dan konsumennya. Kebanyakan adalah sengketa kepemilikan lahan dan kios yang berujung ke pengadilan. Paling tenar, kasus Khoe Seng-Seng dan tulisannya di harian Kompas yang menyebabkannya digugat Duta Pertiwi pada November 2006, dan kasus surat pembaca harian Suara Pembaharuan yang menyeret Fifi Tanang (penulis surat pembaca di SP) dan 16 pemilik kios ITC Mangga Dua ke meja hijau pada Juni 2006, seluruhnya dianggap melakukan pencemaran nama baik. Kedua kasus ini cukup berhubungan, terkait status kepemilikan lahan ITC Mangga Dua dan Mall Mangga Dua yang memicu polemik. Masalah baru muncul pada September 2013, saat beberapa kios pedagang ITC Mangga Dua diputus sepihak pengelola, hingga dilaporkan ke Pemerintah DKI Jakarta. Diketahui, pengelola memutus listrik beberapa kios karena pemilik kios menunggak tagihan listrik dan service charge.


Iklan

Arsitektural dan struktur

IMG_20180528_121604
Interior. Foto oleh baka_neko dari SSCI, CC-BY 2.0

Pembangunan kompleks ITC Mangga Dua ini dipecah menjadi dua tahap, yaitu tahap pertama (mall) dan tahap kedua (kantor, difoto). Walau gaya arsitekturnya masih bergaya internasional, dan dicat kuning kecokelatan, konsep interior pusat perbelanjaan ini lebih mengarah ke “semua untung”, mulai dari desain interior yang lebih ergonomis dari segi sirkulasi pejalan kaki yang nyaman.

Tahap pertama, yaitu pusat perbelanjaan berlantai 5, digarap oleh Wika mulai Desember 1989, setelah penggarapan awal dilakukan pada Agustus 1989. Proyek tahap pertama selesai pada Desember 1990. Tahap berikutnya adalah tahap kedua, yaitu gedung perkantoran berlantai 12, yang fotonya disertakan di blog ini, dibangun mulai Desember 1990 hingga tuntas pada November 1991.

Struktur kedua gedung yang digarap oleh rata-rata 400 orang per harinya memanfaatkan plat lantai pracetak-pratekan rancangan Wijaya Karya yang masih perlu dicor setelah dipasangkan. Tidak disebutkan jenis pondasinya.


Iklan

Data dan fakta

AlamatJalan Mangga Dua Raya Pademangan, Jakarta Utara, Jakarta
ArsitekArkonin
PemborongWijaya Karya
Lama pembangunanAgustus 1989 – November 1991
Dibuka15 November 1991
Diresmikan11 Januari 1993
Jumlah lantai (pusat perbelanjaan)6 lantai
Jumlah lantai (gedung kantor)12 lantai
Biaya pembangunanRp. 100 milyar (1991)
Rp. 1,2 triliun (inflasi 2020)
SignifikasiPariwisata (Tujuan wisata belanja grosir/murah di Jakarta)
Referensi: Majalah Konstruksi No. 171 Juli 1992, Warta Ekonomi 18 Januari 1993

Referensi

  1. Dwi Ratih; Djati Retnowati, Saptiwi. “JITC, Dengan Konsep Everybody Happy”. Majalah Konstruksi No. 171, Juli 1992.
  2. Kompas, 15 Januari 1993 (iklan)
  3. Dewi R., Isni. “Jangan Bingung! Ini Dia Panduan Berbelanja di Mangga Dua”. Checkin Jakarta, tanpa tanggal. (arsip)
  4. Tripadvisor (arsip)
  5. Website resmi ITC Mangga Dua (arsip)
  6. Hukumonline, 12 Maret 2008 (in-depth, arsip)
  7. Pratama Taher, Andrian. “Perjuangan Kho Seng Seng, Konsumen yang Dikriminalisasi”. Tirto, 9 Agustus 2017 (in-depth, arsip)
  8. Januarius Kuwado, Fabian. “Jokowi Panggil Pengelola ITC Mangga Dua.” Kompas.com, 4 September 2013 (arsip)
  9. Sholeh, Muhammad. “Pedagang ITC Mangga Dua diimbau bayar tunggakan listrik”. Merdeka.com, 8 September 2013. (arsip)
  10. Novri Hardi (1993). “Semaraknya Mangga Dua.” Warta Ekonomi, 18 Januari 1993, hal. 34
  11. Irma Nurhayati & Rin Hindryati (1992). “JITC: Pusat Dagang Asia Pasifik”. Majalah Prospek, 4 April 1992, hal. 40

Foto utama oleh mimin SGPC, CC-BY-SA 2.0

Lokasi

1990an, 1991, Generasi Dilan (GEDIL), Jakarta, Kantor Niaga, Ritel

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

Saweran saat ini untuk Januari 2023:
71.250/200.000

Kontak SGPC untuk dukungan secara konvensional. Dukungan anda bisa masuk situs SGPC loh…..

Klik disini untuk Saweria


SGPC menyediakan link afiliasi dari Agoda/Booking dotcom sehingga anda bisa booking hotel maupun apartemen yang ditampilkan di blog ini. Dengan booking hotel, anda tak hanya membantu blog ini tetap eksis dengan komisinya, tetapi juga mendukung industri pariwisata di negeri ini dan membantu wisatawan yang kesasar ke blog ini.

  • Like SGPC
  • Ikuti SGPC

Arsip

Support This Site

If you like what I do please support me on Ko-fi

  • Tentang “Setiap Gedung Punya Cerita”
  • Sumber dan kebijakan nama
  • Glossarium
  • Kebijakan privasi
  • Kontak SGPC

Foto buatan Ronniecoln maupun DBG (mimin SGPC) di bawah lisensi CC-By-SA atau CC-By-ND kecuali disebutkan lain. Foto lainnya dimiliki masing-masing pemegang hak cipta dan pemuatan di SGPC dimaksudkan sebagai ilustrasi (fair use).

Tulisan (C) Setiap Gedung Punya Cerita, dibawah lisensi CC-By-NC-ND 4.0. Dilarang keras menggandakan isi blog tanpa mematuhi ketentuan lisensi yang dicantumkan.