Last updated on 3 Januari 2023

Gedung Putera adalah gedung biasa berlantai tujuh yang tidak banyak memberi warna baik pada cakrawala kota, khazanah arsitektur, maupun sejarah kota Jakarta. Satu-satunya berita atau potongan artikel yang memberikan informasi yang cukup terperinci tentang bangunan tersebut, adalah berita Kompas tertanggal 21 Juni 1975, dimana pemilik gedung kala itu, Grup Putera, membuka kantor mereka. Kepala KADIN DKI Jakarta hadir untuk menggunting pita pembukaan gedung tersebut.
Tidak ada informasi yang didapat mengenai siapa pemborong gedung bahkan arsitek desain gedung. Sebelumnya gedung ini memiliki tampilan ala 1970an dengan panel-panel pelindung sinar yang mirip dengan Gedung Indonesia Power sekarang. Sayangnya gedung ini kini berlapis kaca hitam yang identik dengan dasawarsa 1980an.
Awalnya, gedung ini merupakan kantor dari Grup Putera yang bergerak di bidang impor-ekspor, pengemasan dan pengolahan udang. Sayangnya, tidak jelas batang hidung Grup Putera sekarang. Per 2017, Gedung Putera ditempati oleh beberapa perusahaan kecil, pengacara, notaris, Bank Permata dan bahkan gereja. Gedung ini memiliki luas bersih 4.000 meter persegi, setiap lantai memiliki 500 meter persegi ruang untuk disewakan dengan banderol 5 dolar atau 2.060 rupiah per meter persegi, sesuai dengan pematokan nilai tukar rupiah di Rp 415/USD 1 oleh pemerintah.
Pada 5 September 2018 tengah malam, lantai 5 gedung ini disatroni beberapa pencuri, mengeksploitasi kelemahan keamanan di gedung berusia 45 tahun ini.
Data dan fakta
Alamat | Jalan Gunung Sahari No. 39 Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jakarta |
Lama pembangunan | Agustus 1973 – 1975 |
Diresmikan | 21 Juni 1975 |
Jumlah lantai | 8 lantai |
Biaya pembangunan | Rp. 400 – 500 juta (estimasi 1975) Rp. 24 – 30 milyar (estimasi inflasi 2020) |
Referensi
- “Mk” (1975). “Gedung Putera Diresmikan Sabtu Ini”. KOMPAS, 21 Juni 1975.
- Agustino, Gerald Leonardo. “Gedung Putera di Gunung Sahari Dibobol Maling; Sejumlah Laptop Raib.” Tribun Jakarta, 5 September 2018. (arsip)
- Visualisasi hasil pembangunan Orde Baru Pelita I, Pelita II, Pelita III, Volume 2. Jakarta: Dumas Sari Warna, 1984. Lihat iklan Grup Putera